Repelita Bandung - Proses hukum terkait kasus unggahan konten gambar bergambar politisi terus bergulir.
Sumber terpercaya menyebut pelapor merupakan oknum dari lingkungan kampus ITB sendiri.
Identitas pelapor diduga kuat berasal dari lembaga kemahasiswaan tertentu di kampus tersebut.
Motif pelaporan diduga terkait dengan menjaga netralitas kampus menjelang pemilu.
"Pelapor merasa konten tersebut dapat memecah belah civitas akademika," ungkap sumber internal.
Kapolresta Bandung masih menahan nama pelapor dengan alasan proses penyidikan.
"Kami harus melindungi identitas pelapor sesuai prosedur," tegas Kapolresta.
Beberapa mahasiswa ITB mengaku terkejut dengan perkembangan kasus ini.
"Kami tidak menyangka pelapornya dari internal kampus," ujar salah satu mahasiswa.
Dosen pembimbing akademik mahasiswi yang dilaporkan memberikan dukungan penuh.
"Mahasiswa kami hanya menyampaikan kritik melalui humor politik," jelas sang dosen.
Pakar hukum digital mengingatkan pentingnya kebebasan berekspresi yang bertanggung jawab.
"Kritik politik melalui meme sebenarnya bentuk partisipasi demokrasi," papar ahli.
Kasus ini memicu debat tentang batasan kebebasan berekspresi di lingkungan akademik.
(*)
Editor: 91224 R-ID Elok