Repelita Jakarta - Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, Rosario de Marshall atau yang lebih dikenal dengan nama Hercules, menyampaikan peringatan keras kepada pihak-pihak yang dianggap terus mengusik dirinya.
Ia menyebutkan bahwa dirinya sudah tidak bisa lagi bersabar menghadapi berbagai serangan yang dilontarkan terhadapnya secara terbuka.
Pernyataan ini muncul setelah munculnya kritik tajam dari mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang menuduh Hercules sebagai sosok preman dan tidak tahu balas budi.
Gatot mengungkapkan kekecewaannya atas sikap Hercules yang menyudutkan sejumlah tokoh senior yang selama ini telah memberinya kepercayaan.
Di antara tokoh yang dibela Gatot adalah mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso yang sebelumnya sempat disebut "bau tanah" oleh Hercules.
Sikap Hercules tersebut juga menimbulkan gelombang penolakan di sejumlah daerah.
Aliansi Masyarakat Kalimantan Barat secara terbuka menyatakan keberatan terhadap keberadaan GRIB di wilayah mereka.
Mereka menilai kehadiran ormas tersebut berpotensi memicu gangguan terhadap ketertiban dan stabilitas masyarakat.
Ketegangan pun merambat ke tingkat nasional.
Dalam rapat bersama Komisi III DPR RI, sejumlah kelompok advokat meminta agar keberadaan GRIB segera ditinjau ulang.
Mereka menganggap organisasi ini kerap bertindak di luar batas hukum dan meresahkan.
Di tengah berbagai tekanan itu, Hercules menegaskan bahwa dirinya tidak akan tinggal diam.
Ia menyampaikan bahwa kelompok yang selama ini menyerangnya harus siap menghadapi konsekuensi.
“Kalau kalian merasa kuat dan merasa benar, silakan kita bertemu di medan yang terbuka,” ucap Hercules.
Pernyataan ini menuai perhatian luas dari publik, terutama di media sosial.
Sebagian netizen menilai situasi ini mengarah pada konflik terbuka antar kelompok.
Namun sebagian lain meminta semua pihak untuk menahan diri dan mengedepankan jalur hukum.
Ketegangan yang semakin meningkat ini menjadi sorotan publik dan memunculkan kekhawatiran akan potensi benturan horizontal di masyarakat.
Langkah preventif dan dialog terbuka dinilai sangat diperlukan untuk mencegah situasi semakin memburuk.
Pihak keamanan diharapkan turut sigap memantau dan mengendalikan dinamika yang berkembang agar tidak mengganggu stabilitas nasional.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok