Repelita Papua - Polisi Kabupaten Jayapura mengonfirmasi adanya laporan mengenai sebuah aliran sesat yang dipimpin oleh seorang pria bernama Frenky Monim.
Aliran ini mulai menarik perhatian publik setelah video dan foto-foto kegiatan ritual yang tidak biasa beredar di media sosial.
Frenky Monim, pria bertato dengan rambut panjang, mengklaim dirinya sebagai Tuhan.
Ia memimpin para pengikutnya untuk melakukan ibadah tanpa busana di alam terbuka, sebuah ritual yang berlangsung saat dini hari dengan kondisi gelap gulita.
Para pengikutnya diwajibkan beribadah dengan menutup rapat pintu depan rumah dan hanya membuka pintu belakang.
Selain itu, Monim mengajarkan bahwa setiap anak yang lahir dalam kelompok tersebut adalah "anak roh kudus".
Praktik ini dilakukan sekitar tiga bulan di kawasan sekitar SMA Negeri 1 Genyem, Distrik Nimboran.
Namun pada 6 April 2025, sekelompok pemuda dari Kampung Kobaim mengetahui keberadaan kelompok ini dan segera mengusir mereka.
Sebagian besar pengikutnya, termasuk Frenky Monim, melarikan diri ke Sorong.
Kapolres Jayapura, AKBP Umar Nasate, menegaskan bahwa meskipun kelompok tersebut beraktivitas di daerah itu, tidak ada laporan mengenai korban yang dirugikan.
Polisi menyatakan bahwa tidak ada iming-iming atau keuntungan yang dijanjikan kepada para pengikutnya.
Aktivitas kelompok ini telah dihentikan, dan tempat mereka berkumpul kini telah kosong.
Sebagai langkah pencegahan, Kapolres Umar menginstruksikan seluruh Polsek di Kabupaten Jayapura untuk lebih waspada terhadap potensi munculnya aliran-aliran sesat serupa.
Tindakan tegas juga akan diambil untuk menghindari berkembangnya kelompok-kelompok serupa yang bisa meresahkan masyarakat.
Fenomena ini menjadi pengingat bagi masyarakat dan aparat untuk tetap waspada terhadap ajaran-ajaran yang menyimpang dari agama yang sah.
Pencegahan dini dan kerjasama antara masyarakat dan aparat sangat penting untuk menjaga kedamaian dan ketertiban di wilayah tersebut.
Editor: 91224 R-ID Elok