Repelita Karo - Presiden Joko Widodo kembali menjadi pembicaraan hangat di media sosial.
Namun bukan karena isu dugaan ijazah palsu yang selama ini mengemuka.
Kali ini, perhatian publik tertuju pada keberadaan patung dirinya yang baru saja diresmikan di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Patung tersebut diberi nama “Juma Jokowi”.
Monumen ini dibangun oleh masyarakat Liang Melas Datas sebagai wujud penghormatan kepada Presiden atas kepeduliannya terhadap pembangunan di daerah mereka.
Monumen berdiri di lahan seluas dua hektare di Desa Kuta Mbelin, Kecamatan Lau Baleng.
Patung itu memiliki tinggi sekitar enam meter.
Total anggaran pembangunan mencapai sekitar Rp2,5 miliar.
Dana tersebut dikumpulkan melalui swadaya warga dari enam desa dan tiga dusun yang tergabung dalam kawasan Liang Melas Datas.
Selain itu, ada pula sumbangan dari para dermawan.
Salah satu yang turut membantu adalah Wali Kota Medan yang juga menantu Presiden, Bobby Nasution, yang menyumbang Rp500 juta.
Ketua panitia pembangunan, Adil Sebayang, menyatakan patung ini merupakan simbol terima kasih masyarakat karena jalan sepanjang 32 kilometer di daerah mereka telah diperbaiki.
Jalan tersebut sebelumnya rusak selama lebih dari 20 tahun dan sangat menyulitkan warga dalam aktivitas sehari-hari.
Perbaikan jalan membuat distribusi hasil pertanian, khususnya jeruk, menjadi jauh lebih mudah.
Patung “Juma Jokowi” memiliki desain khas.
Bagian bawahnya berbentuk suluh, menggambarkan semangat dan pergerakan.
Desain ini juga bermakna bahwa Presiden Jokowi adalah sosok pemimpin yang tidak diam dan terus bekerja untuk rakyat.
Peresmian patung dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi pada Jumat, 16 Mei 2025.
Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan rasa terima kasih atas apresiasi yang diberikan masyarakat.
Ia berharap monumen tersebut menjadi simbol semangat gotong royong dan kebersamaan.
Reaksi publik terhadap patung ini pun beragam.
Sebagian warganet menyampaikan kekaguman atas penghargaan dari masyarakat kepada pemimpinnya.
Namun tidak sedikit pula yang mempertanyakan urgensi pembangunan patung dengan dana yang cukup besar.
Mereka beranggapan bahwa pembangunan infrastruktur oleh pemerintah adalah kewajiban, bukan sesuatu yang perlu diberi penghargaan dengan patung megah.
Meski begitu, masyarakat Liang Melas Datas merasa bangga.
Mereka yakin monumen ini bisa menjadi ikon baru dan menarik wisatawan ke wilayah mereka.
Harapan lain yang muncul adalah agar perhatian pemerintah terhadap daerah terpencil tetap berlanjut.
Patung “Juma Jokowi” kini menjadi simbol perubahan di kawasan Liang Melas Datas.
Warga percaya, gotong royong dan solidaritas yang tercermin dalam pembangunan patung ini dapat menjadi teladan bagi daerah lain.
Editor: 91224 R-ID Elok