Repelita Jakarta - Nama Abraham Samad kembali mencuat setelah disebut-sebut dalam perkembangan penyelidikan kasus dugaan ijazah palsu milik Presiden Joko Widodo.
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak memiliki hubungan dengan kasus tersebut.
Abraham menyampaikan bahwa hingga saat ini ia belum menerima surat resmi pemanggilan dari pihak kepolisian.
Ia mengaku baru mengetahui keterlibatannya melalui pemberitaan yang beredar di media massa.
Meski begitu, ia menyatakan kesiapan untuk memenuhi pemanggilan apabila surat resmi telah dikirimkan kepadanya.
Menurutnya, sebagai warga negara yang taat hukum, ia akan kooperatif jika memang dibutuhkan untuk memberikan keterangan.
Abraham menyampaikan bahwa keterkaitannya dengan isu ijazah Presiden adalah sesuatu yang tidak berdasar.
Ia merasa heran namanya bisa disebut-sebut dalam kasus yang tidak diketahuinya sama sekali.
Dalam keterangannya, Abraham mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah menyampaikan komentar maupun informasi apa pun yang menyangkut keaslian ijazah Presiden.
Ia menilai bahwa pemanggilan dirinya sebagai saksi justru bisa memunculkan persepsi yang keliru di masyarakat.
Pihak kepolisian sebelumnya memang telah mengirimkan surat undangan klarifikasi kepada beberapa tokoh yang dianggap memiliki keterkaitan dengan isu tersebut.
Namun Abraham menegaskan bahwa dirinya bukan bagian dari pihak yang dilaporkan atas tuduhan menyebarkan informasi bohong.
Ia juga menyampaikan kekhawatiran bahwa proses hukum yang tidak cermat justru bisa menimbulkan ketidakpercayaan publik.
Karena itu, ia mengimbau agar semua pihak menghormati prinsip-prinsip hukum dan keadilan.
Abraham menekankan bahwa penegakan hukum tidak boleh didasarkan pada spekulasi atau tekanan opini.
Ia meminta agar aparat penegak hukum bekerja secara objektif dan profesional.
Menurutnya, transparansi dalam proses hukum sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara.
Ia berharap klarifikasi yang ia berikan nantinya bisa menjernihkan polemik yang sudah berkembang.
Abraham mengingatkan agar masyarakat tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum terbukti kebenarannya.
Ia mengajak publik untuk menunggu hasil resmi dari pihak yang berwenang agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi.
Abraham menutup pernyataannya dengan komitmen untuk selalu mendukung proses hukum yang berjalan sesuai aturan dan asas keadilan.
Editor: 91224 R-ID Elok
