Repelita Jakarta - Salah satu pendiri es krim Ben & Jerry’s bersama enam orang lainnya ditangkap oleh aparat keamanan Amerika Serikat.
Penangkapan tersebut terjadi saat mereka dianggap mengganggu jalannya sidang Senat AS yang membahas dukungan Amerika terhadap perang di Gaza.
Peristiwa berlangsung ketika Menteri Kesehatan AS, Robert F Kennedy Jr, memberikan kesaksian di hadapan anggota parlemen mengenai reformasi badan kesehatan federal.
Ben Cohen, pendiri Ben & Jerry’s, menyatakan kritik keras saat dibawa oleh polisi.
Ia menuding Kongres AS mendukung pembelian bom yang membunuh anak-anak miskin di Gaza, sementara juga mengusir anak-anak dari program Medicaid di AS.
Ketujuh orang yang ditangkap didakwa dengan tuduhan berkerumun secara tidak sah, menghalangi jalannya proses, menyerang petugas polisi, atau menolak penangkapan.
Polisi Capitol AS mengonfirmasi bahwa Cohen hanya dikenakan tuduhan pelanggaran ringan terkait berkerumun dan menghalangi.
Ancaman hukumannya berupa hukuman penjara hingga 90 hari, denda 500 dolar AS, atau keduanya.
Ben Cohen dan Jerry Greenfield dikenal aktif dalam gerakan progresif, termasuk menolak tindakan Israel di Gaza dan wilayah pendudukan Tepi Barat.
Dalam wawancara terbaru, Cohen menyebut hubungan Amerika dengan Israel sebagai sesuatu yang “aneh”, karena AS dianggap memasok senjata untuk tindakan genosida.
Ia menegaskan Amerika adalah eksportir senjata terbesar dan memiliki militer terbesar di dunia, serta turut mendukung pembantaian di Gaza.
Cohen mempertanyakan nilai yang diperjuangkan negara jika protes terhadap pembantaian warga Gaza justru berujung pada penangkapan.
Pada 2021, Ben & Jerry’s memutuskan untuk menghentikan lisensi penjualan produknya di wilayah Tepi Barat dan Gaza, menganggap hal itu bertentangan dengan nilai perusahaan.
Upaya hukum untuk memblokir penjualan tersebut ditolak oleh hakim AS pada tahun berikutnya karena Ben & Jerry’s gagal membuktikan kerugian yang tidak dapat diperbaiki.
Perusahaan induk Ben & Jerry’s, Unilever, dan pihak Ben & Jerry’s menyelesaikan sengketa hukum mereka secara tertutup.
Maret lalu, Ben & Jerry’s menggugat Unilever terkait pemecatan CEO David Stever yang dinilai berpengaruh terhadap misi sosial perusahaan.
Sejak konflik yang dimulai Oktober 2023, lebih dari 51.000 orang telah meninggal di Gaza akibat perang yang dipicu serangan Hamas.
Editor: 91224 R-ID Elok