Repelita Jakarta - Israel kembali dihantam bencana alam.
Setelah sebelumnya mengalami kebakaran hutan dan badai pasir, kini negara tersebut dilanda banjir besar.
Wilayah selatan Israel, terutama daerah gurun Negev, menjadi lokasi paling terdampak akibat hujan deras yang mengguyur sejak dini hari.
Sejumlah jalan utama seperti Rute 12, 40, 90, dan 204 ditutup total oleh otoritas setempat karena kondisi yang membahayakan pengendara.
Air yang menggenang dengan volume tinggi membuat kendaraan tak dapat melintas.
Beberapa pengemudi bahkan terjebak dan harus diselamatkan oleh tim evakuasi.
Kepolisian dan layanan darurat bergerak cepat mengevakuasi warga yang terjebak dan memasang peringatan di berbagai titik rawan.
Kondisi cuaca ekstrem ini tak hanya menghadirkan hujan deras.
Di Kota Dimona, yang berada di tengah padang gurun, hujan es turun cukup deras dan membuat warga terkejut.
Fenomena ini sangat tidak lazim mengingat daerah tersebut dikenal kering dan panas.
Layanan Meteorologi Israel mencatat curah hujan mencapai 34 milimeter di Kibbutz Samar dan 17 milimeter di Kibbutz Yotvata.
Jumlah tersebut setara dengan curah hujan dalam setahun penuh di wilayah tersebut.
Pemerintah Israel telah mengimbau seluruh warga untuk menunda perjalanan ke selatan dan menghindari aktivitas luar ruangan yang tidak mendesak.
Masyarakat juga diminta tidak memaksakan diri melintasi genangan atau sungai yang meluap karena arus bisa sangat deras dan membahayakan keselamatan.
Situasi ini menambah daftar panjang bencana yang melanda Israel dalam beberapa pekan terakhir.
Otoritas berharap kondisi akan segera membaik namun tetap bersiaga menghadapi potensi cuaca ekstrem lanjutan.
Editor: 91224 R-ID Elok