Repelita Malang - Arema FC menanggapi insiden pelemparan batu terhadap bus tim Persik Kediri dengan serius.
Kejadian tersebut terjadi setelah laga antara Arema dan Persik di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Bus yang membawa pemain Persik Kediri dilempari batu oleh oknum suporter.
Akibat peristiwa ini, manajemen Arema FC menyatakan bahwa mereka mempertimbangkan untuk tidak bermain lagi di stadion tersebut.
Mereka merasa sangat kecewa atas insiden yang terjadi di luar area stadion.
General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, mengatakan bahwa pihaknya merasa tidak dihormati, meskipun sudah berupaya meningkatkan fasilitas dan pengamanan.
Yusrinal juga mengkritik pengelolaan keamanan yang tidak maksimal dalam mengantisipasi kejadian seperti ini.
Ia berharap pihak berwenang dapat segera mengungkap pelaku dan motif dari tindakan tersebut.
Menurutnya, kejadian tersebut adalah masalah besar yang perlu ditangani dengan serius.
Arema FC juga mengingatkan bahwa suporter harus bisa menghargai pemain dan menjaga sportifitas, mengingat insiden serupa dapat merugikan semua pihak.
Manajemen Arema FC meminta evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.
Mereka juga meminta agar penegakan hukum dilakukan dengan tegas agar insiden ini tidak terjadi lagi.
Pihak Arema FC menegaskan bahwa keselamatan tim dan suporter adalah prioritas utama, dan mereka berharap situasi ini dapat segera membaik.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
