Repelita Jakarta - Perseteruan antara Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto semakin terbuka. Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Anthony Budiawan, Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies), dikemukakan bahwa perkembangan politik ini akan membawa perubahan besar di Indonesia. Prabowo Subianto mulai menunjukkan kekuatannya di panggung politik nasional, sementara Presiden Jokowi tampaknya hanya tinggal menunggu waktu.
Isu terbaru muncul setelah pencopotan Letjen TNI Kunto Arief Wibowo dari jabatannya sebagai Pangkogabwilhan I, yang kemudian digantikan oleh Laksda TNI Hersan, mantan ajudan Presiden Jokowi. Keputusan ini diumumkan pada 29 April 2025 melalui surat keputusan Panglima TNI. Pencopotan tersebut semakin memunculkan dugaan bahwa Presiden Jokowi ada di balik langkah ini, terlebih lagi dengan adanya hubungan dekat antara Jokowi dan Hersan.
Anthony Budiawan mengungkapkan dalam tulisannya bahwa keputusan pencopotan Letjen Kunto ini berhubungan dengan dukungan Jenderal Try Sutrisno, ayah Letjen Kunto, kepada para purnawirawan yang mengusulkan agar Gibran Rakabuming Raka, anak Presiden Jokowi, dimakzulkan. Dukungan Try Sutrisno ini menciptakan ketegangan politik, dengan spekulasi bahwa anak-anak pejabat TNI yang aktif seharusnya tidak terlibat dalam politik kekuasaan.
Namun, Prabowo Subianto memberikan perlawanan dengan tegas. Sebelum mutasi tersebut terjadi, Prabowo sempat melontarkan candaan di hadapan publik bahwa tidak akan ada perubahan dalam jabatan Panglima TNI dan Kapolri dalam waktu dekat.
Kehebohan semakin bertambah ketika, hanya satu hari setelah pencopotan Letjen Kunto, Panglima TNI Agus Subiyanto mengeluarkan keputusan yang membatalkan mutasi tersebut pada 30 April 2025. Langkah pembatalan ini mengundang pertanyaan besar: siapa yang bisa memengaruhi keputusan Panglima TNI untuk membatalkan pencopotan tersebut?
Tidak lain adalah Prabowo Subianto, yang nampaknya tengah merancang strategi politiknya untuk melawan segala bentuk intervensi terhadap kekuasaannya. Dalam artikel Anthony Budiawan, terungkap bahwa Prabowo memiliki agenda dan cara sendiri dalam menavigasi peran dan pengaruhnya di dalam pemerintahan.
Publik pun semakin bertanya-tanya mengenai bagaimana dinamika politik ini akan berlanjut. Prabowo, yang kini semakin menunjukkan kekuatan politiknya, menjadi sorotan utama. Sementara itu, Presiden Jokowi yang tampaknya hanya menunggu waktu, harus siap menghadapi perkembangan politik yang semakin intens. Bagaimana kelanjutan dari ketegangan ini? Hanya waktu yang akan menjawab.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok