Repelita Jakarta – Polemik mengenai jabatan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kembali mencuat setelah Sutiyoso, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) era Presiden Joko Widodo, menyatakan dukungannya terhadap tuntutan pencopotan Gibran.
Sutiyoso menilai bahwa jika Presiden Prabowo Subianto mengalami gangguan kesehatan, posisi Gibran sebagai wapres dapat menjadi masalah serius bagi stabilitas pemerintahan dan nasib bangsa.
Pernyataan Sutiyoso ini sejalan dengan sikap Forum Purnawirawan TNI yang sebelumnya mendesak agar Gibran dicopot dari jabatannya.
Forum tersebut menilai bahwa kualitas kepemimpinan Gibran tidak memenuhi standar yang diharapkan untuk posisi wapres.
Mereka bahkan menyerahkan surat tuntutan resmi kepada Presiden Prabowo melalui perwakilan mereka.
Sutiyoso menegaskan bahwa dukungannya terhadap tuntutan tersebut bukan semata-mata karena alasan pribadi, melainkan demi kepentingan bangsa dan negara.
Ia mengingatkan bahwa dalam situasi genting, keberadaan pemimpin yang kompeten dan siap mengambil alih peran presiden sangat krusial.
Sementara itu, Partai Golkar, sebagai salah satu pengusung pasangan Prabowo-Gibran, menolak wacana pencopotan Gibran.
Golkar berpendapat bahwa Gibran sah secara hukum dan konstitusional menjabat sebagai wapres.
Mereka juga menekankan bahwa keputusan terkait jabatan wapres seharusnya melalui mekanisme yang jelas dan tidak berdasarkan desakan sepihak.
Polemik ini menambah dinamika politik nasional, di tengah berbagai tantangan ekonomi dan sosial yang dihadapi pemerintah.
Publik pun menantikan langkah konkret dari Presiden Prabowo dalam merespons tuntutan tersebut.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok