Repelita, Jakarta - Pengamat politik Eko Kuntadhi menanggapi pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait pentingnya menjaga etika dalam berbicara bagi mantan pemimpin negara.
Melalui akun X pribadinya @ekokuntadhi1, Eko menyampaikan apresiasinya atas sikap SBY yang menekankan perlunya hemat bicara sebagai bagian dari etika seorang mantan presiden.
“Kata Pak SBY, mantan pemimpin negara perlu hemat bicara sebagai bagian dari etika,” tulis Eko.
Eko menyoroti bahwa sebagian besar mantan presiden Indonesia sudah menunjukkan sikap tersebut. Ia mencontohkan Megawati Soekarnoputri dan SBY yang cenderung jarang muncul di ruang publik.
“Iya, sih. Ada beberapa mantan Presiden kita yang masih ada. Bu Mega dan Pak SBY relatif jarang ngomong. Tampil ke publik paling sesekali. Mungkin karena mereka menjaga etika,” lanjutnya.
Pernyataan Eko Kuntadhi ini muncul di tengah sorotan publik terhadap sejumlah pernyataan dan aktivitas mantan Presiden Joko Widodo yang dinilai masih aktif terlibat dalam dinamika politik.
Sebelumnya, SBY sendiri menyampaikan bahwa sebagai mantan Presiden, dirinya berusaha hemat dalam berbicara dan selalu berhati-hati saat menyampaikan pernyataan di ruang publik.
SBY menegaskan bahwa setiap pernyataan yang ia sampaikan harus benar dan sesuai dengan etika. Ia menyebutkan bahwa itu merupakan bentuk tanggung jawab moral seorang pemimpin.
“Saya akan memastikan setiap yang saya sampaikan politik correct dan itu bagi saya etika,” ucap SBY.
Pernyataan ini disampaikannya saat memberikan respons terhadap kebijakan yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
"Ditulislah tujuh butir bagaimana sebaiknya Indonesia menyikapi yang baru saja disampaikan oleh Presiden Donald Trump," pungkasnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok