SBY Ajak Mantan Pemimpin Negara Hemat Bicara demi Etika, Netizen: Ucapannya Selalu Sejalan dengan Sikapnya

 

Repelita Jakarta - Pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentang pentingnya etika dalam berbicara sebagai mantan pemimpin negara mendapat apresiasi dari publik. Sikap SBY yang dikenal tenang dan tidak reaktif dinilai sejalan dengan ucapannya.

Pegiat media sosial Eko Kuntadhi mengomentari pernyataan SBY dalam unggahannya di platform X.

“Kata Pak SBY, mantan pemimpin negara perlu hemat bicara sebagai bagian dari etika,” ujar Eko.

Ia menambahkan bahwa sejumlah mantan pemimpin negara seperti SBY dan Megawati Soekarnoputri memang dikenal jarang tampil dan memberi pernyataan di hadapan publik.

“Iya, sih. Ada beberapa mantan Presiden kita yang masih ada. Bu Mega dan Pak SBY relatif jarang ngomong. Tampil ke publik paling sesekali,” tulisnya.

“Mungkin karena mereka menjaga etika,” lanjutnya.

Sebelumnya, SBY menegaskan bahwa sebagai mantan Presiden, ia merasa bertanggung jawab untuk menjaga ucapannya di ruang publik.

Ia mengatakan bahwa setiap perkataannya harus dapat dipertanggungjawabkan secara etis dan politik.

“Saya akan memastikan setiap yang saya sampaikan politik correct dan itu bagi saya etika,” ucapnya.

SBY juga menyebut pernah menyusun tujuh butir panduan tentang bagaimana Indonesia sebaiknya menyikapi kebijakan Presiden Donald Trump saat itu, sebagai bentuk tanggung jawab moral dalam berpendapat.

Komentar netizen pun turut mengisi ruang diskusi. Seorang pengguna X menulis, “SBY memang negarawan sejati. Ucapan dan tindakan selalu beriringan.”

Pengguna lainnya menyebut, “Di tengah gaduhnya komentar politik, suara SBY tetap tenang tapi bermakna.” (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga