Repelita, Bekasi - Seorang pria asal Bekasi, FF (27 tahun), mengungkapkan pengalamannya bekerja sebagai admin situs judi online (judol) di Kamboja selama tujuh bulan. Dalam wawancara dengan pewarta pada Jumat, 18 April 2025, FF menceritakan bagaimana ia bekerja menghubungi calon pemain dan menawarkan mereka untuk bergabung di situs judi online yang dikelolanya.
FF mengungkapkan bahwa ia menerima banyak nomor telepon dari perusahaan tempatnya bekerja. Nomor-nomor tersebut digunakan untuk menghubungi pelanggan yang tertarik bermain judi di situsnya. “Dari database mereka, kita dikirimin buat ngechat satu per satu dan menawarkan mereka untuk main judol,” ungkapnya.
Selama bekerja, FF juga harus mengejar target yang sangat berat. Ia diwajibkan untuk mendapatkan minimal 100 pemain setiap harinya. “Transaksi satu orang yang melakukan deposit bisa dihitung sebagai satu transaksi, meskipun orang itu melakukan deposit lebih dari satu kali. Minimal harus ada 10 orang yang melakukan deposit setiap harinya,” jelas FF.
Jika target tersebut tidak tercapai, FF mengaku akan mendapat konsekuensi dari perusahaan. “Ada tekanan mental yang sangat besar, bahkan sering kali mendapat hinaan seperti saya adalah binatang,” tuturnya. Ia menambahkan bahwa jika salah satu rekannya gagal menjalankan tugas, bahkan bisa mengalami penyiksaan, seperti disetrum, hingga jual beli organ.
FF juga menyesali keputusannya untuk bekerja di dunia judi online dan memperingatkan masyarakat, terutama generasi muda, untuk menjauhi praktik perjudian ini. “Judol itu enggak bikin kaya, malah ujung-ujungnya pinjol (pinjaman online). Jangan percaya dengan judi, karena itu hanya akan merugikan diri sendiri dan orang terdekat,” pesannya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok