Repelita, Jakarta - Ahli epidemiologi sekaligus pegiat media sosial, dr. Tifauzia Tyassuma atau yang akrab disapa Dokter Tifa, kembali melontarkan kritik tajam terhadap mantan Presiden Joko Widodo.
Kali ini, sindiran tersebut disampaikan lewat kutipan sastrawan legendaris Rusia, Leo Tolstoy.
"Kebenaran selalu sederhana dan jujur, sementara kebohongan selalu rumit dan berkelok-kelok," tulis Tifa dalam unggahannya di X @DokterTifa pada 17 April 2025.
Kutipan itu disinyalir sebagai bentuk sindiran terhadap polemik ijazah kuliah Jokowi yang masih menjadi sorotan publik.
Meski tidak menyebut nama secara langsung, publik menilai pernyataan itu jelas diarahkan kepada Presiden ke-7 RI tersebut.
Apalagi sebelumnya Jokowi menyatakan akan mempertimbangkan membawa persoalan ijazahnya ke ranah hukum.
"Saya mempertimbangkan karena ini sudah jadi fitnah di mana-mana," ucap Jokowi saat berada di Solo, Jawa Tengah.
Jokowi menegaskan bahwa dirinya merasa difitnah terkait keaslian ijazahnya dan mempertimbangkan langkah hukum sebagai respons.
Namun ia masih enggan menyebutkan siapa pihak yang akan dilaporkan.
"Nanti, biar disiapkan oleh kuasa hukum. Akan segera kami putuskan, nanti kuasa hukum yang akan melihat," kata Jokowi.
Pernyataan itu menyusul desakan berbagai pihak agar Jokowi memperlihatkan ijazah asli yang dikeluarkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM).
Salah satu yang menyuarakan desakan tersebut adalah Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA).
Menanggapi hal itu, Jokowi menyatakan siap menunjukkan ijazah aslinya jika diminta oleh pengadilan.
"Kalau ijazah asli diminta hakim, diminta pengadilan untuk ditunjukkan, saya siap datang dan menunjukkan ijazah asli yang ada," tegasnya.
Netizen merespons sindiran Tifa dengan beragam komentar yang mengaitkan dengan sikap Jokowi selama ini.
"Kalau benar, kenapa takut tunjukkan?" tulis akun @rakyatjelata di kolom komentar unggahan Tifa.
Akun lainnya menilai kutipan Tolstoy sangat relevan dengan situasi saat ini.
"Simpel banget kalimatnya, tapi nusuk. Kebohongan memang selalu cari jalan rumit," tulis akun @analisa_kritis.
Bagi sebagian masyarakat, sindiran Tifa dianggap sebagai pengingat bahwa transparansi adalah kewajiban, terutama bagi pejabat publik.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

