Repelita Jakarta - Seorang korban dugaan eksploitasi yang diduga dilakukan oleh organisasi OCI mengungkapkan kisah memilukan di hadapan media. Dalam suasana penuh haru, korban yang tidak disebutkan namanya menceritakan pengalamannya menjadi korban kekerasan fisik dan pelecehan seksual oleh pelaku.
Korban mengungkapkan bahwa dirinya disetrum dengan setruman yang konon setara dengan kekuatan setrum gajah. Pengakuan ini membuat banyak pihak terkejut dan memunculkan berbagai pertanyaan mengenai sistem keamanan yang selama ini terabaikan dalam pengawasan organisasi tersebut.
Korban juga mengaku telah dipaksa untuk terlibat dalam kegiatan yang merugikan dirinya. Setiap tindakan kekerasan yang dialaminya diduga dilakukan dengan tujuan untuk menekan dan menakut-nakuti agar korban tetap berada dalam kendali pelaku.
"Saya tidak bisa melawan," ucapnya sambil menangis. Ia menceritakan lebih lanjut mengenai ancaman-ancaman yang diterima yang membuatnya merasa tidak ada pilihan lain selain menurut pada perintah pelaku.
Pihak kepolisian setempat telah memulai penyelidikan terkait kasus ini. Beberapa pihak yang terlibat dalam dugaan kasus eksploitasi ini masih menjalani pemeriksaan intensif. Menurut sumber yang terlibat dalam penyelidikan, dugaan eksploitasi ini bukanlah kejadian tunggal, melainkan sudah berlangsung dalam waktu yang cukup lama, dengan banyak korban yang merasa takut untuk melapor.
"Ini merupakan tindakan yang sangat kejam dan tidak manusiawi," ujar seorang juru bicara kepolisian. "Kami akan bekerja keras untuk memastikan bahwa pelaku akan dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku."
Sementara itu, para aktivis hak asasi manusia mendesak agar pihak berwenang segera memberikan perlindungan yang memadai bagi korban lainnya yang mungkin belum melapor. Mereka juga menuntut agar organisasi seperti OCI diawasi lebih ketat agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Penyelidikan terkait kasus ini masih berlanjut dan masyarakat berharap agar kebenaran dapat segera terungkap.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok