
Repelita, Jakarta - Isu pengunduran diri Hasan Nasbi dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan mencuat ke publik dan menimbulkan berbagai spekulasi.
Namun Hasan membantah kabar tersebut. Ia menegaskan bahwa dirinya masih aktif bekerja seperti biasa.
"Saya masih berkantor seperti biasa," ujar Hasan saat dikonfirmasi oleh Harian Kompas, Rabu.
Penelusuran di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, juga menunjukkan kehadiran Hasan seperti biasanya. Ia mengikuti sejumlah kegiatan dan agenda resmi tanpa perubahan.
Sekretaris Kabinet, Letkol Teddy Indra Wijaya, juga ikut membantah isu tersebut. Ia menegaskan Hasan masih menjalankan tugas secara normal.
"Wah, isu dari mana. Ini masih ngantor seperti biasa. Baru saja selesai rapat bareng," kata Teddy kepada wartawan.
Di sisi lain, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi belum merespons saat dimintai konfirmasi melalui pesan tertulis.
Meski dibantah, isu mundurnya Hasan tetap ramai diperbincangkan di kalangan publik. Sebuah sumber menyebut Hasan sempat mengajukan surat pengunduran diri karena keterbatasan anggaran yang menghambat kinerja Kantor Komunikasi Kepresidenan.
Isu ini juga muncul di tengah meningkatnya sorotan publik terhadap kualitas komunikasi pemerintah.
Nama Hasan Nasbi sempat menuai kritik setelah memberikan pernyataan yang dianggap tidak sensitif terkait aksi teror terhadap salah satu media nasional.
Presiden Prabowo Subianto pun mengakui adanya kekurangan dalam komunikasi pemerintahan. Ia menyebut hal itu sebagai bagian dari dinamika tim yang masih baru dan tengah berproses.
"Karena fokus kami deliver, kerja. Rakyat menunggu apa keputusan-keputusan yang harus diambil. Jadi banyak masalah yang akhirnya harus diselesaikan dengan mengeluarkan keputusan-keputusan cepat," kata Prabowo.
Terkait pernyataan Hasan soal kiriman kepala babi ke Redaksi Tempo yang sempat viral, Prabowo menyebutnya sebagai kekeliruan.
"Saya kira beliau menyesal," ujar Prabowo.
Beberapa netizen juga ikut menanggapi isu tersebut. Sebagian besar meragukan akurasi kabar pengunduran diri, sementara lainnya menyarankan agar komunikasi pemerintah diperbaiki agar tidak memunculkan kesan arogan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

