Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Isu Matahari Kembar dalam Pemerintahan Prabowo-Jokowi: Idrus Marham Tegaskan Tidak Ada Kekuasaan Ganda

Sebut Ada Pihak Ingin Benturkan Prabowo dengan Jokowi, Idrus Marham: Tak Ada Matahari Kembar. (Instagram/@presidenrepublikindonesia)

Repelita, Jakarta - Isu mengenai "matahari kembar" dalam pemerintahan kembali mencuat ke permukaan, menyusul momen sejumlah menteri Kabinet Prabowo Subianto yang bersilaturahmi ke Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), saat momen Idulfitri di Solo.

Situasi ini memicu spekulasi bahwa ada dua pusat kekuasaan dalam pemerintahan.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham, angkat bicara dan menegaskan bahwa tidak ada matahari kembar dalam struktur pemerintahan saat ini.

Idrus menyampaikan bahwa dalam konteks silaturahmi, terlebih pada momen sakral seperti Idulfitri, seharusnya tidak ada kecurigaan atau prasangka yang tidak berdasar.

Ia menilai, pertemuan antara para menteri dengan Jokowi hanyalah bentuk komunikasi sosial yang mulia dan diperintahkan oleh agama.

“Secara moral dan konseptual, saya tidak melihat adanya yang salah dari silaturahmi tersebut. Itu bagian dari akhlak dan nilai luhur bangsa kita,” ujar Idrus.

“Jangan justru dijadikan alat untuk membenturkan dua tokoh besar seperti Prabowo dan Jokowi,” tegasnya.

Lebih lanjut, Idrus menyoroti pihak-pihak tertentu yang dianggap sengaja menggiring opini bahwa telah terjadi friksi antara Prabowo dan Jokowi.

Menurutnya, narasi ini diciptakan untuk menciptakan persepsi bahwa Jokowi masih ikut "cawe-cawe" dalam pemerintahan Prabowo.

“Kita semua tahu, yang sering dibenturkan adalah Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Padahal, Pak Prabowo sendiri sudah menegaskan bahwa mantan presiden sebelumnya tidak melakukan intervensi dalam pemerintahan,” lanjutnya.

Idrus juga menekankan bahwa Presiden Prabowo adalah sosok yang patriotik dan menghargai kontribusi serta pengalaman para presiden terdahulu.

Dalam membangun pemerintahannya, Prabowo tetap membuka ruang dialog demi kepentingan nasional.

Namun, ia tidak serta-merta meniru kebijakan masa lalu, melainkan melakukan evaluasi terhadap substansi program.

“Pak Prabowo itu gentleman. Beliau tidak meniru mentah-mentah, tetapi melihat substansi. Kalau ada masukan dari para mantan presiden yang membangun, tentu akan dipertimbangkan demi kemajuan bangsa,” jelas Idrus.

Menanggapi wacana soal "matahari kembar", Idrus menegaskan bahwa satu-satunya presiden otentik saat ini adalah Prabowo Subianto.

Menurutnya, tidak ada ruang untuk kekuasaan ganda dalam sistem pemerintahan Indonesia.

“Sekali lagi, saya tegaskan, tidak ada matahari kembar. Presiden otentik saat ini adalah Prabowo. Kita bisa lihat juga dari sikap Pak Jokowi, beliau tahu diri, tahu bagaimana harus memosisikan diri,” tegasnya.

Idrus juga menambahkan bahwa kehadiran Jokowi dalam berbagai acara kenegaraan adalah bentuk dukungan moral sebagai mantan presiden, bukan intervensi terhadap pemerintahan saat ini.

Ganjar Pranowo: Pemerintahan Tak Boleh Bingung

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Ganjar Pranowo juga turut menanggapi isu tersebut.

Ia menegaskan bahwa dalam sistem pemerintahan yang efektif, tidak boleh ada dua matahari yang bersinar sekaligus.

Menurutnya, jika terjadi, justru akan membingungkan para pejabat dan rakyat.

“Tidak boleh ada matahari kembar. Kalau begitu, pemimpinnya bingung, bawahannya juga bingung,” ujar Ganjar.

Terkait sejumlah menteri Prabowo yang masih menganggap Jokowi sebagai "bos", Ganjar memberikan respons yang santai.

Menurutnya, hal itu wajar karena mereka dulunya memang berada di bawah kepemimpinan Jokowi.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved