Repelita Jakarta – Paus Fransiskus kembali menunjukkan komitmennya dalam memberantas korupsi.
Namun, sikap tegasnya justru disoroti oleh pegiat media sosial, dr. Tifauzia Tyassuma, yang akrab disapa Dokter Tifa.
Ia mempertanyakan keputusan pemerintah Indonesia yang mengirimkan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai utusan resmi dalam pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan.
Dokter Tifa menilai langkah tersebut kontradiktif dengan semangat antikorupsi yang selama ini digaungkan oleh Paus Fransiskus.
Ia menyebut Jokowi sebagai salah satu tokoh dunia yang masuk dalam daftar finalis tokoh paling korup versi OCCRP pada tahun 2024.
“Bagaimana mungkin Paus Fransiskus, yang dikenal sangat tegas dalam menentang korupsi, justru menerima kehadiran seseorang yang masuk dalam daftar tokoh paling korup dunia?” ujar Dokter Tifa melalui akun media sosialnya.
Paus Fransiskus sendiri telah lama dikenal sebagai sosok yang vokal dalam menentang praktik korupsi.
Pada tahun 2020, ia mengeluarkan aturan baru di Vatikan untuk memotong biaya, memastikan persaingan yang terbuka, dan mengurangi risiko korupsi dalam pemberian kontrak.
Selain itu, dalam kunjungannya ke Afrika pada tahun 2023, Paus Fransiskus mendesak para pemuda untuk menghindari korupsi dan tidak terjebak dalam praktik suap atau penipuan.
Dokter Tifa menilai bahwa pengiriman Jokowi sebagai utusan resmi Indonesia dalam pemakaman Paus Fransiskus justru mencoreng citra Indonesia di mata dunia internasional.
Ia berharap pemerintah dapat lebih selektif dalam memilih perwakilan negara untuk acara-acara internasional penting.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok