UI Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia, Arief Poyuono dan Kader PKB Sindir Keputusan

 

Repelita Jakarta - Eks Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengkritik langkah Universitas Indonesia yang hanya meminta Menteri ESDM Bahlil Lahadalia untuk melakukan revisi disertasi.

“Di pertemuan terbatas empat organ UI, kemudian memutuskan untuk melakukan pembinaan (perbaikan) kepada promotor, ko promotor, direktur, kaprodi, dan mahasiswa terkait sesuai dengan tingkat pelanggaran akademis dan etik yang dilakukan secara proporsional,” kata Rektor UI Heri Hermansyah.

Diketahui sebelumnya bahwa Bahlil Lahadalia telah meraih gelar doktor dalam program studi Kajian Strategik dan Global Universitas Indonesia. Bahlil lulus dengan predikat cum laude dalam waktu 1 tahun 8 bulan.

Adapun sidang terbuka promosi doktor Bahlil dilakukan pada Rabu, 16 Oktober 2024. Bahlil juga diketahui mengikuti program doktoral di Sekolah Kajian Strategik dan Global (SKSG) UI.

Namun, muncul isu dugaan plagiat dalam disertasi Bahlil, yang membuat seorang warganet mencoba mengeceknya menggunakan Turnitin. Hasil pemeriksaan menunjukkan similarity index disertasi Bahlil mencapai 95 persen dengan karya milik mahasiswa asal UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Dengan bukti tersebut, UI memutuskan untuk menangguhkan kelulusan doktor Bahlil Lahadalia. Keputusan ini diambil setelah rapat koordinasi organ UI.

Tak sedikit yang kontra dengan langkah UI sebagai salah satu perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia tersebut. Salah satunya Arief Poyuono. “Kalau udah tahu jangan anggap UI itu universitas yang terbaik,” ujarnya melalui akun X pribadinya.

Hal senada juga disampaikan oleh tokoh NU sekaligus kader PKB, Umar Hasibuan. “Ternyata UI cuma segini nyalinya?,” tuturnya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga