Repelita Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI, Ismail Bachtiar, mengungkap adanya permainan harga gabah dan Minyakita di Sulawesi Selatan, khususnya di daerah pemilihannya, Parepare.
Dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI di Gedung DPR, Ismail menyampaikan bahwa harga gabah kering panen telah sesuai standar Rp6.500 per kilogram. Namun, ia menyoroti adanya praktik curang dalam timbangan yang merugikan petani.
"Alhamdulillah harga gabah kering panen sudah sesuai standar Rp6.500. Tapi masalahnya tidak selesai. Ini butuh pengawasan ekstra ketat, karena banyak oknum yang memainkan timbangan," ujar Ismail.
Ia meminta Bulog memastikan pengawasan yang ketat terhadap praktik tersebut agar petani tidak dirugikan.
Selain gabah, Ismail juga menyoroti harga Minyakita yang dijual di atas ketentuan di Sulawesi Selatan. Ia mempertanyakan regulasi yang diterapkan Bulog dalam distribusi Minyakita, terutama mengenai kategori distribusi D1 dan D3.
"Saya mau tanya, Bulog ini Minyakita-nya D1 atau D3? Kenapa di Sulsel harganya dijual di atas D1?" tanyanya.
Menurutnya, alasan yang sering digunakan terkait biaya pengiriman tidak sebanding dengan kenaikan harga yang terjadi di lapangan.
"Saya tahu jawabannya pasti akan bilang ada cost transfer. Tapi saya tahu, cost transfernya tidak sampai segitu. Banyak oknum Bulog yang bermain," tegasnya.
Ismail mencontohkan kasus pada 2024 di Parepare dan Bulukumba, di mana kepala cabang Bulog harus berurusan dengan aparat penegak hukum karena memainkan harga.
"Kejadian ini terjadi di dapil saya. Kepala cabangnya diambil dan berurusan dengan APH karena memainkan harga," ujarnya.
Ia pun meminta Kepala Bulog yang baru untuk bertindak tegas terhadap praktik curang yang merugikan masyarakat.
"Maka tolong, Kepala Bulog yang baru, cegat semua. Kalau ada yang coba bermain-main, sikat saja," pungkasnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok