Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Keuntungan PT Jaswita Lestari Jaya dalam Operasional Hibisc Fantasy Puncak, Bogor Dibongkar Setelah Perintah Gubernur Dedi Mulyadi

PEMBONGKARAN HIBISC FANTASY - Wisata rekreasi Hibisc Fantasy Puncak Bogor, Jawa Barat, dibongkar. Tampak sejumlah alat berat sudah berada di lokasi, Kamis (6/3/2025). Pembongkaran dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. (KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN)

Repelita, Jakarta - Terungkap keuntungan PT Jaswita Lestari Jaya (JLJ) atas operasional tempat wisata Hibisc Fantasy Puncak, Bogor, yang kini dibongkar atas perintah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Ternyata, wisata Hibisc Fantasy Puncak itu dibangun oleh investor yang tergabung dalam konsorsium dengan investasi sekitar Rp 40 miliar. PT Jaswita selama ini hanya dipinjam benderanya untuk memudahkan investasi tersebut. Dalam operasional PT Jaswita ada 70 persen, sementara 30 persen swasta.

Hal ini diakui Angga Kusnan, Direktur anak perusahaan PT Jaswita pengelola Hibisc Fantasy, saat bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang meninjau lokasi pada Kamis (6/3/2025). Dedi Mulyadi kemudian menanyakan berapa keuntungan yang didapat PT Jaswita dari kerjasama ini. "Kami mendapatkan dari total omset 6,5 persen. Dalam kerjasama kita ambil 6,5 persen dari omset," jawab Angga Kusnan dikutip dari tayangan youtube Kang Dedi Mulyadi Channel pada Sabtu (8/3/2025).

Mendapat jawaban itu, Dedi Mulyadi langsung menyerukan untuk mengambil alih kawasan tersebut untuk kemudian dikembalikan ke fungsi awal sebagai kawasan perkebunan. "Kalau saya mau ekstrem, kalau saya pribadi, pemprov jabar bukan lembaga yang miskin. Kita punya uang (APBD) Rp 31 Triliun. Kalau saya bisa gak sih, dari sisi aturan, aku mah lebih baik ganti ke investornya, kembalikan lagi jadi kebun," tegas Dedi Mulyadi.

Ditegaskan Dedi, apabila aturan memungkinkan, Pemprov Jabar diminta untuk mengganti biaya investasi Rp 40 miliar tersebut ke investor. "Anggap lah hibah untuk penyelamatan ke lingkungan. Investor gak mau rugi, kita jug agak mau rugiin orang. Kalau ada momenklatur anggaran, kasih ke PT Jaswita, bongkar kembali," katanya. Dedi menambahkan bahwa apabila kawasan ini hanya dibongkar sebagian, suatu hari ketika tidak ada lagi bencana dan lemahnya pengawasan, maka akan terulang hal serupa. "Lebih baik kembalikan lagi, tetap pengawasan pemprov jabar, akan saya hutan kan. Udah kita tanamin pohon lagi," ujarnya.

"Kembalikan lagi fungsinya, kalau investor sudah mengeluarkan uang, mengalami kerugian, Pemprov Jabar bersedia membayar kepada investor itu, Rp 40 miliar tidak ada artinya bagi Pemprov Jabar. Ditanami pohon, dihijaukan kembali agar tidak terjadi musibah-musibah," tegas Dedi yang diamini anggota DPRD Jabar yang ikut dalam kunjungan tersebut.

Untuk sementara, karena hal ini perlu kajian, Dedi menyerukan untuk membongkar dahulu area-area yang tidak sesuai perizinan. Sebagai informasi, taman rekreasi yang dikelola anak perusahaan Jaswita yakni PT Jaswita Lestari Jaya (JLJ) tersebut hanya mengantongi izin mengelola kawasan seluas 4.800 meter, namun ternyata area wisata itu sudah mencapai 15.000 meter persegi. Pemprov Jabar sempat meminta agar JLJ membongkar sendiri area wisata yang di luar ketentuan. Namun, hal itu tidak dilakukan hingga akhirnya dilakukan penyegelan.

Kasatpol PP Provinsi Jawa Barat, M Ade Afriandi, mengatakan lima unit alat berat dikerahkan untuk melakukan pembongkaran pada destinasi wisata Hibisc Fantasy Puncak, Bogor. Pembongkaran tersebut mendapat dukungan dari warga Puncak Bogor yang ingin alamnya kembali hijau. M Ade Afriandi mengungkapkan, untuk bangunan yang telah berizin dan sesuai site plan, tidak akan dilakukan pembongkaran. "Total ada 39 bangunan, yang masuk di dalam persetujuan bangunan dan gedung itu ada 14, berarti ada 25 yang tidak masuk persetujuan bangunan atau gedung," ungkapnya kepada wartawan, Jumat (7/3/2025).

M Ade Afriandi menjelaskan, pihaknya hanya akan membongkar bangunan yang sudah jelas terbukti melanggar, selama empat hari ke depan. Menurutnya, pemerintah pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat hingga Pemerintah Kabupaten, kini sedang melakukan kajian dan evaluasi. Mengingat, lokasi Hibisc Fantasy Puncak berada di area resapan air dari daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung yang mengalir dari Bogor hingga Jakarta. "Jadi kita tentu dalam pembongkaran ini tidak asal bongkar, artinya tidak semua bangunan kita bongkar, yang berizin tentu tidak kita bongkar. Kita menunggu kelanjutan izinnya," papar M Ade Afriandi.

Dedi Mulyadi, ingin proses pembongkaran Hibisc Fantasy Puncak rampung secepatnya. Namun, Dedi Mulyadi tidak bisa memutuskan sepihak lantaran harus ada kajian dan prosedur hukum. "Kalau saya ingin sebelum lebaran sudah selesai." "Tetapi kan prosedur hukumnya berjalannya berapa lama, kita tunggu keputusan Kementerian Lingkungan Hidup," ungkapnya, Jumat, dilansir TribunnewsBogor.com.

Dedi Mulyadi mengatakan pihaknya fokus pada 25 bangunan yang tak sesuai izin di kawasan Hibisc Fantasy. "Iya kita fokuskan ke 25 bangunan yang melanggar." "Bisa jadi area masuknya kita buka, karena menurut saya melanggar," terangnya. "Kan tidak ada usulan jalan berbeton. Hari ini kan jalannya berbeton, nah kalau jalannya sudah berbeton dibuka kan tidak bisa masuk," imbuh Dedi Mulyadi.

Hibisc Fantasy Puncak merupakan taman hiburan yang berada di kawasan Puncak Bogor. Tiket masuk ke Hibisc Fantasy Puncak dibanderol Rp 40 ribu, belum termasuk wahana permainan. Selain itu, ada tiket terusan Rp 50 ribu yang sudah termasuk tiket masuk dan free 15 wahana. Taman seluas 15.000 meter itu memiliki 31 wahana bermain bagi anak dan dewasa, seperti bianglala, kora-kora, carosel, dan ontang-anting. Tempat rekreasi yang dibuka akhir tahun 2024 itu juga dilengkapi dengan taman bunga, kolam renang, dan berbagai spot foto menarik.

Profil PT Jaswita Lestari Jaya, menurut website perusahaan, berlokasi di Graha Jaswita Jl. Lengkong Besar No. 135 Bandung, Jawa Barat. PT Jaswita Lestari Jaya mulai didirikan pada 8 Februari 2018 dengan modal dasar Rp 60.000.000.000,- dan modal ditempatkan sebesar Rp 15.000.000.000,-. Sebagian besar sahamnya dimiliki oleh PT Jasa dan Kepariwisataan Jabar sebesar 70 persen, dan PT Bajo Tirba Juara sebesar 30 persen. Direktur PT Jaswita Lestari Jaya, Angga Kusnan, kini pasrah atas semua keputusan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. "Pada prinsipnya, JLJ akan kooperatif melaksanakan perintah Pak Gubernur untuk mengevaluasi Hibisc Puncak. Selama ini, kami sangat kooperatif kepada pemerintah maupun masyarakat," katanya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad


Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved