Repelita Jakarta - Universitas Indonesia (UI) meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, untuk menyampaikan permintaan maaf kepada civitas akademika terkait disertasi gelar doktornya yang bermasalah.
Rektor Universitas Indonesia, Heri Hermansyah, mengatakan bahwa permintaan maaf tersebut merupakan bagian dari pembinaan terhadap Bahlil agar dapat memperbaiki proses pembuatan disertasinya.
"Pembinaan ini dilakukan, mulai dari penundaan kenaikan pangkat untuk jangka waktu tertentu, permintaan permohonan maaf pada civitas akademika UI," ujar Heri saat konferensi pers di Gedung FK UI, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (7/3/2025).
Direktur Humas UI, Arie Afriansyah, menambahkan bahwa seluruh pihak yang terkait dengan disertasi Bahlil diminta untuk membuat permohonan maaf.
"Dan kalau untuk permintaan maaf, ya jelas tadi yang diminta adalah pihak-pihak terkait," kata Arie.
Sebelumnya, UI memutuskan untuk tidak membatalkan disertasi Bahlil yang sempat ditangguhkan pada November 2024 lalu. UI akhirnya memutuskan untuk memberikan pembinaan atau evaluasi atas proses pembuatan disertasi Bahlil.
Bahlil sebelumnya dinyatakan meraih gelar doktor program studi (prodi) Kajian Strategik dan Global di Universitas Indonesia pada Oktober 2024 berdasarkan disertasinya yang mengangkat judul "Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia."
Namun, gelar tersebut sempat ditangguhkan setelah warganet mengungkap dugaan plagiat dalam disertasi yang disusun oleh Bahlil. Belakangan, beredar risalah rapat pleno tertanggal 10 Januari 2025 yang menyatakan bahwa Dewan Guru Besar (DGB) UI merekomendasikan agar disertasi Bahlil dibatalkan karena ditemukan beberapa pelanggaran.
Salah satunya adalah adanya ketidakjujuran dalam pengambilan data. Menurut risalah yang beredar, data penelitian disertasi Bahlil diperoleh tanpa izin narasumber dan penggunaannya tidak transparan.
Meski demikian, pihak UI akhirnya memutuskan untuk tidak membatalkan disertasi Bahlil, melainkan hanya memberikan pembinaan. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok