Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ambisi Nikel Pemerintah Rusak Ekosistem Kabaena, Pulau Kecil di Bombana

 

Repelita Bombana - Ambisi pemerintah untuk menjadi pemain utama nikel di tingkat global membawa dampak besar bagi Kabaena, pulau kecil di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Pulau yang dulu terkenal dengan kehijauannya, dengan kondisi laut yang memiliki air jernih kini porak-poranda akibat tambang.

Pesisir dan lautnya tidak lagi tampak seperti dulu, hal ini dikarenakan telah tercemar oleh semburan kuning kemerahan akibat limbah tambang.

Kajian Satya Bumi dan Walhi Sultra mencatat bahwa dalam kurun 2001-2002, terdapat 3.374 hektare tutupan hutan hilang akibat tambang. Dampaknya tentu penurunan kualitas air dan pencemaran berat di sungai hingga laut sekitarnya.

Konsentrasi nikel, asam sulfat, dan kadmium di perairan Kabaena bahkan melebihi batas aman yang ditetapkan oleh standar Indonesia, WHO, dan US-EPA.

Menanggapi hal ini, Andi Makkawaru, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sultra, membantah bahwa pencemaran laut di Kabaena berasal dari aktivitas pertambangan nikel. Menurutnya, hal itu dipengaruhi oleh indeks kualitas laut (IKL) di Bombana yang masih dalam kategori baik.

Namun, Nur Arafah, seorang Pakar Lingkungan dari Universitas Halu Oleo Kendari, menegaskan bahwa pertambangan nikel telah merusak ekosistem pulau. Hal ini dibuktikan dengan terlihatnya pencemaran limbah nikel secara kasat mata, dengan terjadinya perubahan warna, bau, rasa air, serta adanya tumpukan sedimen di perairan sekitar Kabaena.

Nikel sendiri dipilih karena memiliki kepadatan energi yang tinggi, tahan karat, dan harga yang relatif murah. Selain itu, nikel menjadi bahan baku kendaraan listrik, khususnya sebagai bagian dari katoda baterai.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad


Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved