Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Rumah 'Raja Minyak' Riza Chalid Digeledah, Putranya Tersangka Korupsi Pertamina Rugikan Negara Rp193,7 Triliun

 Riza Chalid hadir pada Akademi Bela Negara Partai Nasdem di Jakarta kemarin, Senin (16/7/2018). ()

Repelita Jakarta - Muhammad Riza Chalid, sosok yang dijuluki sebagai 'raja minyak' Indonesia, kini menjadi sorotan setelah rumahnya digeledah oleh penyidik Kejaksaan Agung.

Penggeledahan tersebut terkait dengan putranya, Muhammad Kerry Adrianto Riza, yang ditetapkan sebagai tersangka bersama enam orang lainnya dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di Pertamina Persero, Subholding, dan kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) pada periode 2018-2023.

Riza Chalid sebelumnya telah dikenal luas di dunia bisnis minyak. Pada 2015, namanya mencuat dalam kasus 'Papa Minta Saham' yang melibatkan Ketua DPR saat itu, Setya Novanto. Novanto meminta pertemuan empat mata dengan Presiden Direktur PT Freeport, Maroef Sjamsoeddin, namun ternyata membawa serta Riza Chalid.

Riza Chalid juga disebut-sebut dekat dengan pentolan Cendana, Bambang Trihadmodjo. Media DW.com melaporkan bahwa selama bertahun-tahun, Riza Chalid mengendalikan Pertamina Energy Trading Ltd (PETRAL), anak usaha PT Pertamina.

Dia dijuluki sebagai "penguasa abadi bisnis minyak" di Indonesia karena dominasinya dalam bisnis tersebut. Nama Riza Chalid juga diulas dalam buku "Gurita Bisnis Cikeas" karya George Junus Aditjondro.

Riza Chalid sangat disegani di Singapura karena kehebatannya memenangkan tender-tender besar bisnis minyak melalui perusahaannya, Global Energy Resources. Perusahaan ini merupakan pemasok terbesar minyak mentah ke Pertamina Energy Services Ltd.

Pada pertengahan 2023, Riza Chalid ramai diberitakan media Malaysia setelah bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. Pertemuan tersebut dikaitkan dengan bisnis pertambangan tanah jarang (rare earth mineral) di Negara Bagian Kedah.

Anwar Ibrahim menjelaskan bahwa pertemuan tersebut diadakan atas undangan Sultan Kedah, Sallehuddin Badlishah. "Saya diundang oleh Sultan Sallehuddin, dan rekan saya (Riza Chalid) bersama saya saat pertemuan di Istana (Kedah)," kata Anwar Ibrahim.

Putra Riza Chalid, Muhammad Kerry Adrianto Riza, menjadi tersangka dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di Pertamina. Imbasnya, rumah Riza Chalid di Jalan Jenggala 2 Nomor 1, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, digeledah oleh tim penyidik Kejaksaan Agung.

Menurut keterangan Kejaksaan Agung, PT Pertamina Patra Niaga diduga membeli Pertalite untuk kemudian “diblending” menjadi Pertamax. Namun, pembelian tersebut dilakukan dengan harga Pertamax, padahal yang dibeli adalah Pertalite.

Muhammad Kerry Adrianto Riza, sebagai beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa, diduga mendapatkan keuntungan dari transaksi tersebut. Kasus ini menyebabkan kerugian negara yang ditaksir mencapai Rp 193,7 triliun.

Selain Kerry, enam tersangka lainnya adalah Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, Direktur Utama PT Pertamina International Shipping Yoki Firnandi, dan beberapa pejabat lainnya di PT Kilang Pertamina Internasional.

Kasus ini bermula ketika pemerintah mencanangkan pemenuhan minyak mentah dari dalam negeri pada periode 2019-2023. Namun, PT Pertamina diduga menolak produksi minyak mentah dalam negeri dengan alasan tidak memenuhi nilai ekonomis atau spesifikasi, sehingga harus melakukan impor.

Para tersangka diduga melakukan kongkalikong dengan memainkan harga untuk kepentingan pribadi, sehingga merugikan negara.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad


Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved