Repelita Jakarta - Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi pernyataan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang menjadikan antrean panjang gas Elpiji 3 kg sebagai candaan. Rocky menilai, tindakan tersebut menunjukkan kurangnya empati dan pemahaman terhadap persoalan serius yang dihadapi oleh rakyat.
Menurut Rocky, kelangkaan gas Elpiji yang sempat mengakibatkan kericuhan beberapa waktu lalu bukanlah hal yang bisa dipandang remeh. Ia menyebutkan, kebijakan yang diambil Bahlil bisa menimbulkan konflik horizontal antara warga dan konflik vertikal antara warga dengan pemerintah.
"Ini bukan sekedar kelangkaan gas, tapi ini soal ketidakmampuan pemerintah memahami kondisi rakyat yang membutuhkan energi untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka," tegas Rocky di Kanal Youtubenya.
Rocky menyayangkan, para pejabat malah memperlakukan peristiwa tersebut dengan candaan, baik di media sosial maupun dalam pidato resmi. Menurutnya, hal tersebut memperlihatkan kurangnya kepedulian terhadap penderitaan rakyat.
Ia juga menyoroti pernyataan Bahlil yang pernah menyatakan dirinya berasal dari keluarga miskin. Namun, kebijakan yang diterapkannya tidak menunjukkan kepedulian pada rakyat miskin yang sedang kesulitan mengakses gas Elpiji.
"Katanya pernah miskin. Pernyataan seperti itu hanya akan dianggap sebagai klaim kosong oleh masyarakat. Kita bisa lihat jelas bahwa kebijakan yang diambil tidak berpihak pada rakyat kecil," ungkapnya.
Rocky juga menilai, kurangnya kapasitas para pejabat untuk melihat persoalan ini sebagai masalah serius yang harus segera diselesaikan. "Menteri, anggota DPR, dan pejabat publik lainnya seharusnya paham bahwa posisi mereka adalah pelayan publik, bukan mengolok-olok publik," ujarnya.
Menurut Rocky, yang paling penting bagi rakyat adalah agar gas Elpiji bisa terjangkau dengan harga yang wajar dan distribusinya lancar. Ia menekankan, solusi dari masalah ini seharusnya datang dari kebijakan pemerintah untuk memperbaiki daya beli masyarakat, bukan malah menjadikannya lelucon.
"Daya beli masyarakat terus menurun, dan itu yang harus diperbaiki. Tanpa daya beli yang memadai, rakyat tetap akan kesulitan mengakses kebutuhan dasar mereka, termasuk energi," ujar Rocky. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok