Repelita Jakarta - Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, memberikan peringatan tentang potensi ancaman politik di pemerintahan yang dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Gatot mengungkapkan kekhawatirannya setelah menyaksikan momen yang menonjol saat Menteri ESDM Bahlil Lahadalia lebih tunduk kepada Wapres Gibran dibandingkan kepada Presiden Prabowo.
Dalam sebuah video yang viral di media sosial, Gatot menjelaskan bahwa saat Prabowo dan Gibran berjalan untuk menyalami para menteri, Bahlil hanya bersalaman biasa dengan Prabowo.
Namun, saat giliran Gibran, Bahlil menunduk dengan sangat dalam, hingga hampir mencium tangan Gibran.
"Gatot merasakan adanya kekuatan besar yang mungkin dimiliki Gibran, sehingga Bahlil merasa perlu menunjukkan penghormatan yang lebih dalam kepada Gibran dibandingkan dengan Prabowo," kata Gatot.
Gatot menilai peristiwa tersebut menunjukkan adanya pengaruh besar yang mungkin dimiliki Gibran, yang membuat Bahlil menundukkan diri di hadapannya.
Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa Gibran dianggap memiliki kekuatan luar biasa yang perlu dihormati.
Mantan Panglima TNI ini juga memperingatkan agar semua pihak waspada terhadap potensi ancaman politik yang bisa muncul di pemerintahan sekarang.
Gatot menyebut ada sosok yang berperan sebagai "Kuda Troya" dalam kabinet, yang diperkirakan sedang mempersiapkan Gibran untuk menjadi pemimpin di masa depan.
"Sebagai tentara, saya selalu berpikir tentang ancaman. Dan saya melihat ada 'Kuda Troya' di dalam kabinet yang sedang mempersiapkan Gibran menjadi pemimpin di masa depan," pungkas Gatot. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok