
Repelita Jakarta - Anggota DPD RI dapil Jawa Barat, Alfiansyah Bustami Komeng, mendapat sorotan tajam setelah pernyataan candaan yang disampaikan terkait isu-isu penting, salah satunya mengenai kelangkaan LPG 3 kg. Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus, menilai bahwa meskipun sering bernada satir, pernyataan Komeng selalu mengandung pesan yang lebih dalam.
"Saya rasa selalu ada pesan dibalik ocehan-ocehannya," ujar Lucius. Menurutnya, Komeng ingin menyampaikan kritik terhadap pemerintah dengan cara yang lebih santai dan jujur, meskipun menggunakan gaya bercanda.
Lucius juga mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap upaya Badan Kehormatan (BK) DPD RI yang hendak menegur Komeng terkait gaya lawaknya. "Saya nggak setuju kalau BK menegur Komeng hanya karena cara dia menyampaikan pendapat dengan nada bercanda," tegas Lucius.
Namun, penilaian Komeng terhadap kelangkaan LPG 3 kg justru menuai kecaman. Saat dimintai tanggapan mengenai masalah tersebut, Komeng justru menjawab sambil tersenyum, "Gas memang harus dibatasi kalau enggak ngebut terus." Komeng juga memberikan komentar bernada lawakan mengenai isu pagar laut, yang disambut tawa anggota DPD lainnya.
Komentar-komentar Komeng ini dinilai oleh sebagian kalangan tidak menunjukkan empati terhadap kesulitan yang dihadapi masyarakat. "Mestinya Komeng lebih prihatin dengan kondisi rakyat yang kesulitan mencari gas untuk bertahan hidup, bukan malah dijadikan bahan candaan," ungkap Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi.
Sikap Komeng ini semakin mengundang kecaman, dengan banyak pihak yang merasa tidak puas dengan cara senator tersebut menyampaikan pendapat yang berhubungan dengan masalah rakyat. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

