Repelita, Jakarta - Mangkraknya proyek Metro Stater yang sudah berlangsung selama 17 tahun akhirnya mendapat perhatian serius dari pemerintah Kota Depok. Wakil Wali Kota Depok, Chandra, turun langsung meninjau proyek tersebut yang terletak di kawasan Margonda. Proyek yang digagas oleh PT Andika Investa ini hingga kini belum menunjukkan perkembangan yang jelas.
Chandra menyatakan bahwa pihaknya tidak ingin proyek ini terus mangkrak tanpa solusi. "Karena ini sudah mangkrak selama 17 tahun, maka tadi kami langsung rapat beserta seluruh jajaran OPD untuk kemudian kami ambil keputusan, bahwa ini harus dievaluasi secara menyeluruh," katanya. Rapat tersebut dilakukan untuk segera mengambil keputusan terkait kelanjutan proyek Metro Stater.
Menurut Chandra, evaluasi menyeluruh terhadap proyek ini telah dimulai, dengan waktu yang ditentukan selama dua hari untuk mengumpulkan masukan dan rekomendasi. "Kami kasih waktu dua hari, Kamis dan Jumat. Sehingga hari Senin sudah ada masukan saran dan masukan untuk Bapak Wali Kota kepada kami pada hari Senin besok," ujarnya.
Chandra juga menyatakan bahwa tidak ada lagi perubahan perjanjian atau addendum yang bisa dilakukan terkait proyek tersebut. "Jadi addendum keempat terakhir, pihak pengembang diberikan kewajiban untuk menyelesaikan tuh bulan November kemarin, ternyata masih belum," ungkapnya.
Proyek ini, yang memiliki luas sekitar 2,6 hektar, seharusnya memberikan kontribusi besar bagi Kota Depok, namun hingga saat ini belum memberikan hasil yang memadai. Chandra juga menambahkan, bahwa meskipun pengembang membayar retribusi setiap tahun, namun pendapatan yang diperoleh jauh lebih rendah dibandingkan dengan potensi pendapatan yang dapat diperoleh jika proyek ini selesai.
Chandra menegaskan bahwa jika tidak ada perkembangan yang signifikan, maka sanksi tegas bisa saja diberlakukan. "Semua kemungkinan ada, putus atau lanjut itu semua kemungkinan ada, sangat ada," tegasnya. Ia juga mengungkapkan bahwa jika proyek terus mangkrak, maka pemerintah akan segera mencari solusi dengan mengevaluasi semua aspek yang ada. "Masalahnya apa? Seperti itu. Jadi memang kuncinya di evaluasi menyeluruh tadi," pungkasnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok