Repelita Jogjakarta - Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla atau JK, menilai tagline #kaburajadulu yang viral dalam sepekan terakhir sebagai hal yang positif.
"Baru-baru ini sempat jadi pembicaraan banyak pihak soal kabur aja dulu. Bagi saya itu positif," kata JK saat menyampaikan orasi ilmiah dan kuliah umum bertema "Diplomasi Budaya dan Perdamaian" dalam rangka Dies Natalis ke-79 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada (UGM) di Auditorium Soeganda Fakultas Ilmu Budaya UGM, Senin.
JK menilai dunia saat ini sudah mengglobal dan mengalami perubahan di semua aspek. Ia menegaskan bahwa perubahan tidak hanya terjadi pada barang dan komoditas, tetapi juga manusia.
"Jadi bukan hanya barang yang berubah. Bukan hanya komoditi yang berubah, tapi orang juga sudah berubah," ujarnya.
Menurutnya, saat ini seseorang bisa bekerja di mana saja, termasuk di Amerika Serikat, China, dan negara lain. Ia mencontohkan bagaimana banyak orang India yang menduduki posisi CEO di perusahaan teknologi di Amerika. Meski demikian, mereka tetap kembali ke India untuk membangun negerinya setelah mendapatkan pengalaman.
"Jadi orang India itu ke Amerika untuk belajar budaya kerja Amerika dan nanti akan diterapkan di India," tambahnya.
JK juga menekankan bahwa penting bagi seseorang untuk melihat dunia agar bisa memahami perubahan yang terjadi.
"Kalau kita hanya tinggal di Indonesia, padahal tidak apa-apa kita melihat dunia ini apa adanya sehingga terjadi suatu perubahan," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, JK menjelaskan bahwa budaya memiliki cakupan yang luas dan tidak hanya terbatas pada seni dan tradisi. Ia menyebut budaya terdiri dari aspek positif dan negatif.
Budaya positif, lanjut JK, mencakup kecerdasan, keberanian, serta sikap sopan dan berakhlak. Budaya juga harus menjadi pendorong perubahan, kemajuan, kemakmuran, dan keadilan.
"Kita harus bisa mencontoh budaya kerja keras seperti China serta budaya Jepang yang lebih terkenal dengan ketelitian," pungkasnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok