Indra Widjaja Mangkir dari Panggilan KPK Terkait Kasus Korupsi Investasi PT Taspen

 

Repelita Jakarta - Komisaris Utama (Komut) PT Asuransi Sinar Mas, Indra Widjaja, tidak hadir dalam panggilan tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dijadwalkan pada Rabu, 12 Februari 2025. Indra dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi terkait kegiatan investasi PT Taspen (Persero) pada tahun anggaran 2019.

Jurubicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, mengonfirmasi ketidakhadiran Indra, namun belum bisa memastikan apakah ketidakhadiran tersebut disertai dengan konfirmasi dari yang bersangkutan. Tessa menyatakan bahwa penyidik akan mengecek hal tersebut lebih lanjut.

Pada awal Januari 2025, KPK telah menetapkan dua tersangka dalam kasus ini, yaitu Antonius NS Kosasih (ANSK), yang menjabat sebagai Direktur Investasi Taspen, dan Ekiawan Heri Primaryanto (EHP), yang merupakan Direktur Utama PT Insight Investments Management (IIM). Keduanya kini sudah dalam penahanan.

Kasus ini terkait dengan dugaan kerugian negara senilai Rp200 miliar akibat penempatan dana investasi PT Taspen sebesar Rp1 triliun pada Reksadana RD I-Next G2 yang dikelola PT IIM. Selain itu, beberapa pihak lain yang terafiliasi dengan tersangka diduga turut memperoleh keuntungan dari transaksi ini. PT IIM dilaporkan menerima keuntungan sekurang-kurangnya Rp78 miliar, sementara PT VSI mendapatkan sekitar Rp2,2 miliar, PT PS sekurang-kurangnya Rp102 juta, dan PT SM sebesar Rp44 juta.

Sebagai bagian dari penyidikan, tim KPK juga telah menyita beberapa properti dan barang bukti. Enam unit apartemen di BSD dan Alam Sutera, Tangerang Selatan, senilai Rp20 miliar milik tersangka ANS Kosasih telah disita. Selain itu, penggeledahan di empat lokasi sekitar Jabodetabek pada Januari 2025 menghasilkan penyitaan uang tunai senilai sekitar Rp100 juta serta dokumen dan barang bukti elektronik yang diduga terkait dengan perkara ini.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga