Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Hujan Jeli Langka Terjadi di Gorontalo Utara, Warga Kaget Temukan Butiran Mirip Agar-Agar

 HUJAN JELLY : Foto butiran hujan menyerupai jelly  berhamburan di jalanan Desa Leyao Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara, Sabtu (15/2/2025) malam. Peristiwa ini sempat menghebohkan masyarakat.  /Foto: Tribun Gorontalo

Repelita Jakarta - Fenomena hujan jeli yang terjadi di Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, pada Sabtu (15/2/2025) malam, menjadi viral di media sosial.

Hujan yang awalnya diduga sebagai hujan es ternyata memiliki tekstur lembut mirip jeli. Fenomena langka ini terjadi sekitar pukul 20.00 WITA di Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara. Video amatir yang merekam kejadian tersebut segera tersebar luas melalui Facebook dan menarik perhatian warga setempat.

Sejumlah warga yang terjaga pada malam itu mulai memperhatikan butiran hujan yang jatuh dari langit. Awalnya, banyak yang mengira butiran tersebut adalah es batu, namun setelah disentuh, teksturnya mirip agar-agar. Mereka mulai menampung butiran tersebut ke dalam wadah dan mengabadikannya.

Ewan Saputra, salah seorang warga, menceritakan bahwa kejadian tersebut sangat mengejutkan. "Kami semua kaget, karena hujan yang turun tidak biasa. Butirannya terlihat seperti jeli yang memenuhi halaman rumah dan jalan," ujarnya.

Alat Deteksi Plankton dan ikan Bakamla

Fenomena ini berlangsung selama sekitar 30 menit dan menarik perhatian warga yang tidak hanya menampung butiran hujan, tetapi juga mengabadikannya lewat foto dan video. Meski demikian, beberapa warga memilih untuk menghindari agar tidak terkena langsung hujan jeli tersebut.

Hujan jeli yang terjadi di Gorontalo ini mirip dengan kejadian yang pernah terjadi di Eropa, tepatnya di Skotlandia pada tahun 2009. Saat itu, butiran jeli ditemukan di Pentlands, yang memicu berbagai teori konspirasi. Ada yang menyebutkan bahwa zat tersebut berasal dari jamur, ekskresi hewan, atau bahkan bahan yang jatuh dari meteor.

Sementara itu, prakirawan Stasiun Meteorologi (Stamet) Djalaluddin Gorontalo, Naufal Pramudya Irawan, menjelaskan bahwa ada beberapa kemungkinan penyebab fenomena hujan jeli ini. Pertama, bisa disebabkan oleh fenomena biologis seperti plankton atau ubur-ubur yang terangkat ke atmosfer oleh angin kencang dan turun bersama hujan. Kedua, fenomena meteorologi yang terjadi saat angin kuat mengangkat bahan dari permukaan laut atau kolam. Ketiga, adanya kemungkinan pencemaran atau limbah industri yang menghasilkan zat gelatin.

Namun, untuk mengetahui penyebab pasti dari fenomena ini, diperlukan penelitian lebih lanjut.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad


Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved