Repelita Jakarta - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi merespons soal demo tolak Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berujung ricuh di Papua. Ia menyarankan masyarakat untuk tetap melakukan unjuk rasa, namun dengan tetap menghindari kekerasan.
"Gini, kalau masyarakat mau berunjuk rasa dan menyampaikan pendapat silakan. Tapi jangan sampai melakukan kekerasan," ujar Hasan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (17/2).
Hasan menilai bahwa penolakan terhadap program MBG merupakan hak setiap individu, namun ia mengingatkan agar tidak menghalangi hak orang lain yang ingin memperoleh manfaat dari program tersebut. "Tapi kalau sampai berunjuk rasa untuk membatalkan dan menolak itu halangi hak-hak saudara-saudara yang lain, teman-teman yang lain, saudara-saudara dia juga untuk mendapatkan layanan makan bergizi gratis," tambahnya.
Aksi demo yang dilakukan oleh ratusan pelajar di Jayawijaya, Papua, awalnya berjalan dengan damai, namun situasi berubah ricuh saat aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Pendemo yang turun ke jalan mengungkapkan penolakan terhadap program tersebut. "Kami tidak butuh makan siang gratis, kami butuh pendidikan gratis," teriak mereka dalam orasi.
Kericuhan ini menjadi sorotan, sementara pemerintah tetap menghimbau agar demonstrasi berlangsung dengan tertib dan tidak mengganggu hak orang lain untuk mendapatkan layanan yang telah disediakan. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok
