Repelita Jakarta - Generasi Muda Khonghucu (Gemaku) Indonesia mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera mencopot Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Tindakan tersebut diminta setelah kebijakan sepihak Bahlil yang melarang pengecer menjual LPG 3 kilogram, yang menimbulkan kegaduhan dan kesulitan bagi masyarakat.
Ketua Presidium Gemaku, Kristan, dalam keterangannya pada Rabu, 5 Februari 2025, menegaskan bahwa Presiden harus tegas terhadap menterinya yang membuat kebijakan tanpa koordinasi yang jelas. Kristan menyarankan agar Presiden Prabowo meninjau ulang kinerja para menteri, terutama yang menyebabkan polemik dan keresahan di masyarakat.
"Menteri ESDM harus jadi salah satu awak kapal yang dicopot karena justru apa yang dilakukannya membuat rakyat menderita. Membuat regulasi itu mudah, yang sulit adalah menjalankannya," ujar Kristan.
Menurutnya, kebijakan soal LPG 3 kg yang menyebabkan antrean panjang dan bahkan menelan korban jiwa, menunjukkan ketidaksiapan dalam implementasi regulasi. "Jika demikian, tidak berlebihan jika kita sebut negara ini memang diurus asal-asalan," tambahnya.
Meskipun kebijakan tersebut bukan berasal dari Presiden Prabowo, seperti yang diungkapkan oleh Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, Presiden Prabowo pada 4 Februari 2025 telah menginstruksikan Kementerian ESDM untuk mengaktifkan kembali pengecer gas LPG 3 kg.
"Presiden turun tangan untuk menginstruksikan agar para pengecer bisa berjalan kembali sambil kemudian pengecer itu dijadikan subpangkalan, administrasi segala macamnya bisa sambil berjalan saja," jelas Dasco.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok