Repelita Jakarta - Aksi vandalisme bertuliskan "Adili Jokowi" muncul di berbagai kota besar di Indonesia, seperti Surabaya, Solo, dan Yogyakarta. Tagar dengan frasa serupa juga viral di berbagai kanal media sosial dalam beberapa waktu terakhir.
Sejumlah unjuk rasa dilakukan di berbagai daerah, menuntut pengusutan tuntas atas isu-isu yang diduga menyeret nama mantan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, dan keluarganya. Desakan ini menambah tekanan bagi aparat berwenang untuk segera menegakkan hukum.
Profesor Riset di Pusat Penelitian Politik LIPI, Ikrar Nusa Bhakti, turut menanggapi isu ini dan berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera mengambil langkah tegas. "Kita harap mudah-mudahan KPK dan teman-teman mahasiswa mendesak agar kasus korupsi Jokowi ini benar-benar diselidiki," ujar Ikrar dalam kanal YouTube-nya, Senin.
Ikrar menekankan bahwa seruan "Adili Jokowi" dan "Tangkap Jokowi" seharusnya tidak hanya menjadi slogan semata. Menurutnya, Jokowi yang telah membuka diri untuk diperiksa jika ada fakta hukum adalah sinyal positif bagi aparat penegak hukum.
Ia juga mengajak masyarakat untuk mendesak Presiden Prabowo Subianto agar mendorong lembaga penegak hukum melakukan penyelidikan serius terhadap dugaan kasus yang menyeret Jokowi. "Marilah kita mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk meminta agar KPK, Kejaksaan Agung, Kapolri, benar-benar melakukan penyelidikan yang intensif," ujarnya.
Ikrar menegaskan bahwa penyelidikan yang tidak tebang pilih merupakan bukti bahwa hukum di Indonesia berjalan dengan baik dan sesuai dengan standar operasional. "Hanya dengan demikian, semua warga negara sama kedudukannya di muka hukum ini benar-benar menjadi kenyataan," pungkasnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
