Repelita Jakarta - Posisi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia tengah mendapat sorotan tajam terkait kebijakan yang diterapkannya mengenai kelangkaan gas elpiji 3 kg. Kebijakan yang mulai berlaku pada 1 Februari 2025, yang melarang pengecer menjual gas melon secara bebas, membuat masyarakat resah karena kesulitan mendapatkan gas tersebut. Bahkan, banyak yang harus rela antri berjam-jam untuk memperoleh tabung gas 3 kilogram.
Sorotan terhadap Bahlil semakin keras, terutama setelah kebijakan tersebut menambah keresahan di masyarakat. Tidak sedikit suara yang mendesak agar Bahlil dicopot dari jabatannya. Salah satunya datang dari Mantan Juru Bicara Presiden KH Abdurrahman Wahid, Adhie M Massardi, yang terang-terangan meminta Bahlil untuk mundur.
“Bahlil harus dicopot? Kalau saya sih yes. Kebijakan bodoh yang diterapkannya 100% bukan soal subsidi tepat sasaran,” tulis Adhie di akun X pribadinya, Kamis (6/2/2025).
Adhie menilai kebijakan tersebut tidak melalui kajian akademis dan cenderung memiliki tujuan tertentu. Ia mengkritik keputusan Bahlil yang dianggap merugikan masyarakat, terutama kaum ibu-ibu yang terdampak langsung oleh kelangkaan gas.
“Coz tanpa kajian akademis. Ada gelagat ini operasi ganti pemain gas,” ujar Adhie.
Adhie menegaskan bahwa tindakan ini tidak bermoral dan berharap Bahlil segera mundur, seperti yang dilakukan oleh beberapa pejabat lain sebelumnya. “Bunuh emak-emak tindakan tak bermoral. Jika Bahlil bermoral pasti dia sudah mundur seperti Miftah!” tambahnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok