Repelita Jakarta - Pengamat politik Ray Rangkuti menilai setidaknya ada tiga hal yang kemungkinan menjadi penyebab Presiden Prabowo Subianto mengganti Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi atau Mendiktisaintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro. Menurut Ray, perbedaan pandangan politik hingga polemik yang sempat menimpa Satryo menjadi alasan di balik penggantiannya.
"Pertama itu karena peristiwa yang sebelumnya, demo ASN Kemendiktisaintek, yang kedua mungkin dianggap gagal untuk menahan gerakan mahasiswa 'Indonesia Gelap', yang ketiga boleh jadi cara pandang beliau memang agak beda dengan Prabowo," kata Ray ketika ditemui di Rawamangun, Rabu, 19 Februari 2025.
Ray berpendapat Satryo memiliki perbedaan penafsiran terkait dengan kebebasan akademik. Satryo, kata Ray, cenderung mendukung kebebasan akademik, suatu hal yang berbanding terbalik dengan cara Presiden Prabowo memandang kehidupan kampus.
"Pak Prabowo inginnya sejak dari kampus sudah nggak ada demo-demo. Sementara menteri yang sekarang merasa itu kan kebebasan ekspresi, kebebasan akademik," ucap Ray. "Di luar demo ASN Kemendiktisaintek, cara pandang Satryo terhadap dunia pendidikan itu justru bagus," katanya lagi.
Kabar reshuffle Kabinet Merah Putih Prabowo sejak pagi hari ramai beredar. Adapun nama yang dikabarkan bakal kena perombakan kabinet ini salah satunya adalah Satryo.
Kabar ini muncul setelah Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI meminta Presiden Prabowo mencopot menteri-menteri yang berkinerja buruk, salah satunya Satryo, saat menggelar aksi unjuk rasa bertajuk Indonesia Gelap di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin, 17 Februari 2025.
Satryo disebut-sebut akan digantikan oleh Brian Yuliarto. Brian merupakan guru besar yang pernah mencalonkan diri sebagai rektor Institut Teknologi Bandung 2025-2030. Pergantian ini dikabarkan akan dilakukan pada pukul 15.30 WIB.
Namun saat dikonfirmasi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya tidak membantah atau membenarkan isu reshuffle terhadap Mendiktisaintek ini.
"Nanti sore akan ada pelantikan beberapa pejabat," kata Teddy dalam pesan tertulis, Rabu, 18 Februari 2025. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok