Repelita Jakarta - Politisi Akbar Faizal kembali menyentil pejabat-pejabat yang sering kali mengkhianati rakyat. Menurutnya, ciri-ciri pejabat yang demikian adalah mereka yang sering berjabat tangan dengan penguasa, seolah-olah berbicara atas nama rakyat, namun pada kenyataannya, justru memperkuat oligarki yang lebih diuntungkan.
Dalam cuitannya lewat X, yang dikutip pada Senin, 10 Februari 2025, Akbar menyampaikan, "Pemerintahan yang terlalu sering berjabat tangan dengan penguasa kaya oleh lumuran dan air mata rakyat adalah pengkhianatan nyata dalam demokrasi."
Ia menambahkan, bahwa situasi ini telah berlangsung lama dan terus berlangsung karena berasal dari proses perselingkuhan politik yang sering kali tak dipahami oleh banyak pihak. Akbar juga menyampaikan keresahannya terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak pro-rakyat, bahkan justru memperburuk keadaan masyarakat.
Salah satu contoh yang paling nyata adalah masalah kelangkaan gas LPG yang beberapa waktu terakhir menjadi perbincangan hangat. Kebijakan pemerintah yang tidak tepat sasaran berakibat fatal, bahkan menyebabkan satu nyawa melayang sebagai dampak dari ketidaktepatan kebijakan tersebut.
Menurut Akbar, fenomena ini menunjukkan betapa banyaknya kebijakan pemerintah yang lebih berpihak pada kepentingan oligarki daripada kebutuhan dasar rakyat. Kritikan Akbar ini semakin menguatkan pandangannya bahwa pemerintah yang terjebak dalam perselingkuhan politik hanya akan terus menghancurkan sistem demokrasi yang seharusnya mendukung kepentingan rakyat banyak.
"Seharusnya itu menjadi aib. Namun hal seperti itu selalu gagal dipahami oleh mereka yang lahir dari proses perselingkuhan politik tanpa kelamin," urai Akbar. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok