Repelita Jakarta - Di tengah keraguan publik terkait kelanjutan megaproyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono membawa kabar baik. Ia mengklaim bahwa setelah Lebaran, akan ada perkembangan signifikan dalam investasi dan pembangunan di IKN.
Salah satu kabar baik yang disampaikan adalah minat sejumlah negara dan lembaga internasional untuk menanamkan modal di proyek senilai Rp466 triliun ini. Turki disebut siap mengirim perusahaan konstruksinya, sementara beberapa negara lain seperti Inggris, Australia, Belanda, Norwegia, Finlandia, Jerman, Jepang, Singapura, serta lembaga seperti Japan International Cooperation Agency (JICA), Asian Development Bank (ADB), Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), dan Islamic Development Bank (IsDB) masih menunggu perkembangan sebelum benar-benar berinvestasi.
Duta Besar Spanyol untuk Indonesia, Aguilera Aranda, juga menyatakan niatnya mengajak para pengusaha Spanyol untuk melihat langsung peluang investasi di IKN. "Kerja sama dengan Spanyol dalam pembangunan jembatan akan dilanjutkan dengan investor lainnya di IKN. Hal serupa juga datang dari Belanda dan negara lainnya," ujar Basuki di Jakarta.
Sejak awal pembangunan IKN, Basuki mengklaim mendapat dukungan dari berbagai negara, terutama dalam panduan pengembangan smart city dari ADB, Australia, dan Inggris. Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Timor Lester, dan ASEAN, Marc Gerritsen, bahkan memuji pembangunan IKN sebagai rencana ambisius yang mulai terealisasi. "Dalam tiga tahun terakhir, saya pikir ini sangat menarik. Apa yang telah dilakukan Otorita IKN," katanya.
Gerritsen juga menyoroti konsep IKN sebagai kota hijau yang berorientasi pada keberlanjutan. Ia menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang nyaman bagi masyarakat. "Jika Anda membuat kota itu hijau, kota masa depan, orang pasti ingin datang. Jadi membuatnya hijau adalah kunci keberhasilan," ucapnya.
Selain dukungan dari luar negeri, perbankan nasional juga mulai terlibat dengan rencana pembangunan kantor dan layanan perbankan di Financial Center IKN. Enam bank, yakni Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, Bankaltimtara, dan BCA, akan memulai pembangunan setelah Lebaran 2025.
Basuki menargetkan operasional keenam bank tersebut pada Semester I-2026. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp4,2 triliun untuk mendukung infrastruktur dasar seperti jalan dengan Multi Utility Tunnel (MUT), jaringan air, listrik, internet, dan telekomunikasi. "Kemarin anggaran sudah disetujui, tidak diblokir. Mudah-mudahan sesuai rencana kita akan sama-sama membangun IKN," katanya.
Meski banyak janji dan rencana diumbar, warganet tetap menyoroti realisasi proyek ini. Seorang netizen berkomentar, "Kabar baik terus, tapi realisasi kapan? Jangan cuma omon-omon aja!" Komentar lain menambahkan, "Mudah-mudahan nggak cuma jadi wacana manis sebelum Lebaran, habis Lebaran hilang kabarnya."
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono mengapresiasi peran perbankan yang menjadi pionir di Area Pusat Finansial Pelopor di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1B. "Diharapkan terwujud pada 2026," kata Agung. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok