Repelita Jakarta - Instruksi Presiden Prabowo Subianto kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk melakukan penghematan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mendapatkan tanggapan dari pengamat politik Rocky Gerung.
Menurut Rocky, meskipun penghematan anggaran dibutuhkan, langkah tersebut dapat berisiko menghambat perputaran uang dan aktivitas ekonomi di tingkat daerah. "Jadi sebetulnya penghematan uang negara itu punya efek menyebabkan konsumsi tidak tumbuh di daerah," ujar Rocky melalui kanal YouTube miliknya pada Kamis, 30 Januari 2025.
Di sisi lain, Rocky juga menilai bahwa instruksi Prabowo menunjukkan keprihatinan terhadap potensi pemborosan anggaran yang terjadi selama 10 tahun terakhir di era pemerintahan Jokowi.
Rocky mengusulkan agar penghematan ini diiringi dengan perampingan kabinet. Menurutnya, memangkas kabinet hingga 50 persen akan lebih mudah diterima oleh masyarakat. "Pangkas juga 50 persen kabinetnya, itu kan lebih masuk akal, lebih mudah diterima aspek keadilannya," kata Rocky.
Dengan langkah tersebut, Rocky percaya masyarakat akan lebih memahami penghematan yang dilakukan pemerintah meskipun mereka tidak langsung merasakan manfaatnya melalui aktivitas daerah, seminar, atau perjalanan dinas.
"Jadi itu yang kita sebut keseimbangan. Penghematan itu juga sekaligus penghormatan terhadap efisiensi," tandasnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok