Repelita, Jakarta - Aktivitas blusukan yang menjadi ciri khas Joko Widodo (Jokowi) selama menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia tampaknya belum berakhir meski dia telah resmi lengser dari kursi presiden ke-7. Jokowi tetap aktif melakukan kunjungan ke berbagai wilayah, menghadiri pertemuan dengan tokoh politik, hingga berinteraksi langsung dengan masyarakat kecil.
Fenomena ini memancing berbagai tanggapan dari masyarakat. Sebagian memuji Jokowi sebagai sosok yang rendah hati dan tetap ingin dekat dengan rakyat. Namun, ada pula yang memberi penilaian skeptis, menyebut bahwa aktivitas tersebut menunjukkan tanda post power syndrome, yaitu kesulitan seseorang untuk melepaskan perannya setelah tidak lagi menjabat.
Sindiran ini semakin kuat dengan istilah "main presiden-presidenan", yang sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial. Sejak tak lagi menjadi presiden, agenda Jokowi masih terbilang padat. Ia kerap terlihat berkeliling ke sejumlah daerah di Jawa Tengah dan menghadiri berbagai pertemuan politik.
Jurnalis senior Hersubeno Arief, melalui kanal YouTube-nya pada Kamis, 23 Januari 2025, turut menyoroti fenomena ini. Arief mengatakan, sebelumnya sempat ada wacana mengenai pengangkatan Jokowi sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Gagasan ini disuarakan oleh Budi Arie Setiadi, Ketua Umum Projo sekaligus Menteri Koperasi saat ini.
Namun, hingga kini, nama Jokowi belum masuk dalam daftar penasihat yang dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto. “Budi Arie pernah bilang bahwa Pak Jokowi pantas menjadi Ketua Wantimpres. Tapi kenyataannya sampai sekarang, jabatan itu belum juga diberikan,” ujar Arief.
Arief menambahkan, "Mungkin karena belum dilantik, Pak Jokowi terus menerus melakukan keliling-keliling. Jadilah dia terus main presiden-presidenan.” (*).
Editor: 91224 R-ID Elok