Repelita, Jakarta 23 Desember 2024 - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam pidatonya yang penuh semangat di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 di Kairo, Mesir, menyoroti perpecahan yang terjadi di negara-negara Muslim. Pidato tersebut, yang ditayangkan melalui saluran Youtube pada Kamis (19/12/2024), membuat banyak pemimpin negara-negara Muslim terdiam sejenak.
Prabowo Subianto menekankan pentingnya persatuan di antara negara-negara Muslim, yang menurutnya saat ini sedang terpecah akibat politik adu domba. Ia menyinggung konflik yang terjadi di negara-negara seperti Yaman dan Libya, yang sedang dilanda perang saudara. Hal ini, kata Prabowo, menjadi salah satu alasan mengapa negara-negara Muslim kesulitan untuk maju, termasuk dalam perjuangan membela Palestina yang hingga kini masih dijajah.
Prabowo mengajak seluruh pemimpin dunia Muslim untuk bersatu, mengakhiri perpecahan, dan memberikan dukungan nyata bagi kemerdekaan Palestina, bukan hanya sekadar pernyataan dukungan yang biasa terdengar dalam setiap KTT. "Mari kita jujur dengan rakyat kita. Maaf saya harus menyampaikan hal ini karena saya telah menghadiri banyak KTT, dan yang kita lakukan hanyalah memberi dukungan," ujar Prabowo dalam pidatonya.
Presiden Indonesia itu juga mengungkapkan potensi besar yang dimiliki oleh D-8, sebuah organisasi yang menyatukan negara-negara berkembang mayoritas Muslim. D-8, menurut Prabowo, memiliki potensi luar biasa untuk menggerakkan perekonomian global, mengingat gabungan Produk Domestik Bruto (PDB) anggotanya mencapai USD4,81 triliun pada 2023.
Lebih lanjut, Prabowo menyoroti pentingnya pemanfaatan ekonomi biru sebagai salah satu pilar strategis kerja sama antar negara D-8. Ia juga mendorong negara-negara anggota untuk memperkuat perdagangan preferensial dan mengembangkan rantai nilai halal melalui jaringan ekonomi halal D-8.
Prabowo menekankan bahwa D-8 harus menjadi lebih dari sekedar blok ekonomi, melainkan sebuah gerakan global yang inklusif, berkeadilan, dan memperhatikan kesejahteraan bersama. Ia juga mengajak semua negara anggota untuk terus mengadvokasi tatanan global yang lebih adil dan berdasarkan hukum internasional, dengan menekankan inklusivitas dan keadilan.
Sebagai penutup, Prabowo mengajak para pemimpin negara untuk menjadikan D-8 sebagai katalis perubahan positif di dunia. Ia menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat kolaborasi antarnegara dan mendorong pertumbuhan ekonomi demi kesejahteraan rakyat. "Mari kita jadikan organisasi D-8 menjadi harapan bagi seluruh bangsa dan dunia," tandas Prabowo.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
