Jakarta, 12 Desember 2024 - Polemik pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) kembali memanas setelah Sugianto Kusuma, atau Aguan, salah satu tokoh bisnis besar yang sering disebut sebagai bagian dari "Sembilan Naga", memberikan pernyataan mengejutkan.
Dalam wawancara terbarunya, Aguan menyebut bahwa keterlibatannya dalam proyek pembangunan IKN bukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, melainkan untuk menjaga citra Presiden Joko Widodo di mata publik dan investor asing.
Pernyataan Aguan menuai tanggapan tajam dari pengamat politik Rocky Gerung. Rocky menilai pengakuan tersebut menunjukkan bahwa proyek IKN hanyalah sebuah janji kosong tanpa realisasi.
“Sudah dari tahun lalu proyek ini dipertanyakan banyak pihak karena minim transparansi, terutama soal investasi dari luar negeri,” ujar Rocky melalui kanal YouTube pribadinya.
Menurut Rocky, pernyataan Aguan juga menggarisbawahi risiko bisnis dan masalah ekologis yang melekat pada proyek IKN. Ia menyebut kebijakan Jokowi memaksa para oligarki seperti Aguan untuk menarik investor asing merupakan langkah yang gagal total.
“Ini sesuai teori yang sudah saya bangun sejak tahun lalu. Proyek ini secara ekologis berbahaya, dan dari sisi bisnis juga tidak sehat,” tegas Rocky.
Rocky juga mengkritik janji-janji Jokowi yang dinilai tidak terealisasi, seperti proyek mobil listrik yang tidak menghasilkan dampak signifikan. Ia menyebut bahwa IKN hanya salah satu dari berbagai proyek yang dirancang untuk membangun citra positif Jokowi.
“Jokowi menggunakan IKN untuk menutupi janji-janji palsunya. Mulai dari mobil listrik hingga proyek besar lainnya yang semuanya ternyata hanya pencitraan,” lanjut Rocky.
Dalam pengalamannya, Rocky bahkan pernah dipanggil polisi karena menyebut IKN sebagai proyek hoaks. Ia menyebut klaim Jokowi tentang adanya ribuan Memorandum of Understanding (MOU) terkait investasi di IKN sebagai kebohongan besar.
“Waktu itu saya bilang Jokowi nyebar hoaks soal IKN, bahwa sudah ada ratusan atau ribuan MOU. Sekarang masyarakat semakin sadar bahwa klaim tersebut tidak benar,” kenang Rocky.
Dengan pernyataan ini, polemik pembangunan IKN semakin mengundang perhatian publik, menimbulkan pertanyaan tentang transparansi, investasi, serta tujuan sebenarnya dari proyek ambisius pemerintah saat ini. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok