
Repelita, Jakarta, 13 Desember 2024 – Presiden Prabowo Subianto diprediksi akan meninggalkan dukungan kepada Presiden Joko Widodo ketika pengaruh Prabowo di pemerintahan sudah semakin solid.
Menurut Saiful Anam, Direktur Pusat Riset Politik, Hukum, dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), baik Prabowo maupun Jokowi saat ini saling membutuhkan. Prabowo memerlukan dukungan Jokowi untuk memastikan transisi pemerintahan dapat berjalan dengan baik, sementara Jokowi masih memiliki pengaruh kuat baik di kalangan pejabat maupun rakyat.
"Prabowo membutuhkan Jokowi di masa transisi pemerintahan agar semua dapat berjalan lancar. Sementara itu, Jokowi juga butuh Prabowo karena tidak lagi memiliki jabatan, sehingga perlu membangun kedekatan dengan penguasa," ujar Saiful.
Saiful juga menambahkan bahwa Jokowi ingin Gibran, putranya, dapat berbagi peran dengan Prabowo, yang akan mempertahankan pengaruh Jokowi di pemerintahan. Gibran disebut merepresentasikan aspek citra dan gaya Jokowi.
Meskipun hubungan antara Prabowo dan Jokowi saat ini masih harmonis, Saiful memprediksi hubungan mereka tidak akan bertahan selamanya. Hal ini dikarenakan kultur politik Prabowo yang berbeda dengan Jokowi. Saiful menyebut bahwa kedekatan mereka terbentuk atas kesamaan kepentingan, tetapi suatu saat dapat berakhir akibat perbedaan kepentingan.
"Ketika Prabowo sudah menancapkan akarnya dengan kuat, maka tidak menutup kemungkinan ia akan meninggalkan Jokowi. Kultur politik mereka berbeda, dan kesamaan kepentingan saat ini tidak menjamin kesamaan pandangan untuk selamanya," pungkas Saiful.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

