Repelita, Jakarta 22 Desember 2024 - Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror Polri mengungkapkan bahwa Jamaah Islamiyah (JI) telah menyerahkan sejumlah logistik kemiliteran yang mereka simpan, sebagai bagian dari proses pembubaran organisasi tersebut dan komitmen untuk kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Penyerahan itu meliputi 6 pucuk senjata api, 2 magasin, 1 granat, 40 kg bahan peledak, 942 butir peluru, 11 senjata tajam, 8 pistol airsoftgun, dan 12 detonator.
“JI dengan tulus menyerahkan albas atau logistik dan perlengkapan yang selama ini mereka simpan, termasuk senjata dan bahan-bahan lainnya,” kata Kadensus 88 Antiteror Polri Irjen Pol. Sentot Prasetyo pada kegiatan sosialisasi dan deklarasi pembubaran JI di Solo, Sabtu (21/12/2024).
Irjen Sentot menyatakan bahwa penyerahan logistik ini menunjukkan keseriusan JI dalam kembali ke NKRI. Meskipun banyak pihak yang meragukan niat JI untuk benar-benar kembali, ia menegaskan bahwa tindakan ini merupakan komitmen penuh untuk meninggalkan ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan.
Densus 88, melalui pendekatan humanis dan persuasif, berhasil melakukan dialog dengan sejumlah tokoh penting JI, termasuk Para Wijayanto, amir terakhir JI yang menjabat selama 11 tahun hingga 2019. Dialog ini berlanjut dengan deklarasi pembubaran JI dan kembalinya mantan anggota JI ke NKRI pada 30 Juni 2024 di Bogor. Kegiatan ini kemudian diperluas ke seluruh Indonesia.
Di acara puncak sosialisasi yang diadakan di Convention Hall Terminal Tirtonadi Solo, sekitar 1.400 mantan anggota JI hadir secara langsung, sementara lebih dari 7.000 orang terhubung secara daring dari berbagai lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan) se-Indonesia. Kegiatan ini merupakan yang ke-45 setelah sebelumnya dilaksanakan 44 kali di 21 wilayah Indonesia.
Turut hadir dalam acara tersebut beberapa pejabat tinggi negara, seperti Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Kepala BNPT Komjen Pol Eddy Hartono, serta pejabat daerah dan tokoh-tokoh senior eks-JI, termasuk Arif Siswanto dan Abdullah Anshori.
Deklarasi ini menandai babak baru bagi mantan anggota JI yang kini berkomitmen untuk meninggalkan ideologi mereka dan setia pada NKRI. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok