Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Kasus Miftah, MUI Sebut Harus Ada Kode Etik Pendakwah Agar Tak Mudah Menghina

 Waketum MUI Sebut Rencana Pemerintah Jadikan Kemal Attaturk Nama Jalan  Sakiti Umat Islam

Jakarta, 11 Desember 2024 - Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas, menyarankan perlunya adanya kode etik untuk para pendakwah agar tidak mencaci, mengejek, atau menghina jamaah maupun orang lain, seperti yang dilakukan Miftah Maulana kepada pedagang es teh.

Menurut Anwar, hal yang perlu dibahas bukan sertifikasi dai, tetapi kode etik bagi para pendakwah. Ia menegaskan bahwa pelanggaran etik adalah persoalan utama yang harus diperhatikan, bukan sekadar kompetensi atau keahlian seorang dai.

“Jangan sampai para dai ini, dengan mudah mencaci, memaki, mengejek, menghina, karena yang membuat ribut itu sebenarnya adalah pelanggaran terhadap etik, bukan pelanggaran kompetensi dan keahliannya,” kata Anwar dalam program Rakyat Bersuara di iNews TV.

Anwar menilai, kejadian yang melibatkan Miftah tidak berkaitan dengan substansi ceramah, tetapi lebih kepada masalah akhlak dan etika yang dilanggar. Meskipun ia mengakui keahlian agama Miftah, pelanggaran etik menjadi hal yang disoroti.

Di sisi lain, Anwar menyampaikan bahwa proses sertifikasi dai sulit dilakukan karena mazhab yang diikuti setiap pendakwah berbeda-beda. Dengan banyaknya mazhab seperti Maliki, Hanafi, Syafi’i, serta pendakwah yang tidak bermazhab, hal ini membuat penentuan standar pengujian kompetensi menjadi rumit.

“Standarnya mana? Mazhabnya mana? Kalau ormas yang melakukan sertifikasi, ormas lain belum tentu setuju,” ujarnya.

Anwar menyebut bahwa lebih praktis memberikan sertifikat kepada dai daripada melakukan sertifikasi. MUI, katanya, sudah menjalankan program dai bersertifikat yang memberikan wawasan tentang kebangsaan, muamalah, politik, dan ekonomi kepada para pendakwah.

“Di MUI tidak ada sertifikasi dai, tapi ada dai bersertifikat. Kita undang para dai untuk memberikan wawasan tambahan, dan setelah selesai, kita berikan sertifikat. Ini sudah kita lakukan mungkin sudah 60 angkatan,” ucap Anwar.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved