
Jakarta, 11 Desember 2024 - Ada beberapa faktor yang menyebabkan hubungan antara Raja Charles III dan Pangeran Harry bermasalah hingga saling menjaga jarak. Perselisihan ayah dan anak ini bukan hanya soal persoalan pribadi, tetapi juga mencerminkan dinamika kompleks dalam keluarga kerajaan Inggris. Namun, Charles berharap hubungan tersebut dapat diperbaiki di masa mendatang.
Kesenjangan antara keduanya menunjukkan tantangan besar yang dihadapi Keluarga Kerajaan untuk mencapai rekonsiliasi. Jika rekonsiliasi terjadi, hal itu membutuhkan komitmen dari kedua belah pihak untuk mengatasi perbedaan dan membangun kembali kepercayaan.
Berikut adalah sepuluh penyebab utama yang memicu keretakan hubungan antara Raja Charles III dan Pangeran Harry:
- Pengunduran Diri Harry dari Peran Kerajaan
Pada Januari 2020, Harry dan Meghan Markle resmi mundur dari peran sebagai anggota senior Keluarga Kerajaan. Langkah yang disebut sebagai Megxit ini mempengaruhi reputasi monarki dan membuat Charles merasa institusi kerajaan menjadi sulit menjalankan tugas-tugasnya. - Wawancara Kontroversial dengan Oprah Winfrey
Wawancara Harry dan Meghan dengan Oprah Winfrey pada 2021 mengungkap tuduhan rasisme dan minimnya dukungan dari ayahnya. Hal ini membuat Charles merasa tidak memahami perjuangan keluarga Sussex. - Autobiografi Spare
Dalam buku "Spare" yang dirilis Harry pada Januari 2023, Harry menuduh ayahnya kurang hadir secara emosional dan lebih mementingkan institusi dibandingkan keluarga. Tuduhan ini membuat Charles merasa dikhianati. - Ketegangan Meghan Markle dengan Keluarga Kerajaan
Meghan sering mengalami konflik dengan anggota Keluarga Kerajaan, termasuk Charles. Harry sering membela Meghan, yang pada akhirnya mengganggu hubungan keluarga mereka. - Tuduhan Kurangnya Dukungan Finansial
Harry mengklaim bahwa ayahnya menghentikan dukungan finansial setelah Megxit. Istana menyangkal hal ini, tetapi Harry merasa ditinggalkan tanpa dukungan keluarga. - Hubungan Harry dengan Media
Harry sering mengkritik media Inggris, menyalahkan media atas kematian ibunya, Putri Diana, dan tekanan terhadap Meghan. Sementara itu, Charles cenderung mempertahankan hubungan yang baik dengan media sebagai bagian dari peran monarki. - Penolakan Tradisi Kerajaan
Harry sering mengkritik tradisi kerajaan yang dianggapnya kaku dan tidak relevan, yang bertentangan dengan pandangan konservatif Charles tentang institusi kerajaan. - Perebutan Warisan Emosional dari Putri Diana
Harry sering menuduh ayahnya tidak cukup melindungi keluarga dari tekanan media setelah kematian Diana, sementara Charles merasa Harry terlalu fokus pada warisan emosional dari ibunya. - Hubungan Harry dengan Publik
Keputusan Harry untuk berbagi detail pribadi melalui wawancara dan buku membuat citra Keluarga Kerajaan ternoda, yang mempengaruhi kepercayaan publik terhadap institusi monarki. - Masalah Peran Camilla sebagai Ratu
Harry memiliki hubungan dingin dengan Camilla, istri Charles. Dia merasa keberadaan Camilla mengganggu kenangan tentang ibunya, Putri Diana. Promosi Camilla sebagai Ratu Permaisuri oleh Charles menambah ketegangan dalam keluarga.
(*)
Editor: 91224 R-ID Elok