Repelita, Jakarta 22 Desember 2024 - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Islah Bahrawi, memberikan tanggapan tajam terkait pembatalan pameran lukisan karya Yos Suprapto yang memicu kontroversi.
Menurut Islah, tindakan pembredelan tersebut menunjukkan ketakutan yang mendalam terhadap pesan yang disampaikan melalui seni.
"Satu hal yang paling ditakuti oleh mereka yang bersalah adalah gambar tentang kebenaran," ujar Islah dalam keterangannya di aplikasi X.
Ia menegaskan bahwa pembatalan ini menunjukkan siapa yang merasa terancam dan apa yang sedang dilawan.
"Dari pembredelan ini menjadi jelas, siapa yang takut dan apa yang benar," lanjutnya.
Islah juga menyoroti bahwa jika karya seni berupa lukisan saja dianggap ancaman, maka ketakutan tersebut telah mencapai tingkat serius.
"Jika lukisan saja dibungkam, berarti ketakutan sudah di ubun-ubun," tegasnya.
Pameran tunggal Yos Suprapto di Galeri Nasional, Jakarta, dibatalkan secara mendadak meskipun persiapannya telah dilakukan selama sekitar satu tahun.
Pameran ini dihentikan setelah kurator Galeri Nasional, Suwarno Wisetrotomo, meminta lima dari 30 lukisan yang dipamerkan untuk diturunkan. Alasan yang diberikan adalah tema dan pesan lukisan-lukisan tersebut dianggap terlalu vulgar dalam mengkritik praktik kekuasaan.
Namun, Yos Suprapto menolak menurunkan karya-karya tersebut. Ia menilai lima lukisan tersebut merupakan bagian penting yang mendukung narasi tema pameran tentang kedaulatan pangan.
Menurutnya, jika lima lukisan itu dihilangkan, maka pesan yang ingin disampaikan menjadi tidak utuh.
Karena itu, Yos memutuskan untuk membatalkan pameran dan membawa semua karya lukisannya kembali ke Jogjakarta. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok