Sleman, 6 Desember 2024 – Gus Miftah resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Langkah ini diambil setelah tekanan kuat dari publik akibat komentarnya terhadap Sunhaji, seorang pedagang es teh di Magelang, beberapa waktu lalu.
Warganet ramai-ramai menyebut pengunduran diri ini sebagai kemenangan media sosial. Sejumlah komentar di media sosial pun viral, menunjukkan solidaritas publik dalam mengkritik perilaku Gus Miftah yang dianggap tak pantas untuk seorang pejabat negara.
Salah satu akun di platform X, @budibukanintel, menyatakan bahwa media sosial kini menjadi alat ampuh untuk mengkritik pejabat.
"Bacot di sosmed itu ampuh, apalagi kalau sampai turun ke jalan, lebih ampuh lagi. Jangan mau dibungkam dengan kata-kata 'sosmed cuma bubble' atau 'Twitter cuma di kota besar aja'," tulisnya.
Sementara itu, akun @jhonsitorus_18 mengibaratkan mundurnya Gus Miftah sebagai simbol kesombongan yang tenggelam ke dasar laut.
"Miftah Maulana resmi MUNDUR dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden. Terima kasih kawan-kawan netizen yang kompak bersuara. Rakyat Indonesia menang, Pak Sunhaji menang, Bu Yati menang. Kesombongan tenggelam ke dasar laut," cuitnya.
Mundurnya Gus Miftah dinilai sebagai momentum penting yang menunjukkan bahwa suara rakyat masih memiliki kekuatan untuk memengaruhi kebijakan dan keputusan pejabat publik.
Langkah ini, meski disertai permintaan maaf dari Gus Miftah, tetap menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kehormatan dalam tutur kata, terutama bagi mereka yang berada di posisi penting. Dengan mundurnya Gus Miftah, publik kini menantikan siapa yang akan menggantikan posisinya di Pemerintahan Prabowo-Gibran. (*)
Editor: Elok WA R-ID
