
Jakarta, 10 Desember 2024 - Gus Miftah kembali menjadi sorotan publik setelah potongan video ceramahnya bersama Habib Zaidan viral di media sosial Instagram. Dalam video tersebut, keduanya dianggap menyampaikan candaan yang terkesan merendahkan perempuan, memicu reaksi keras dari netizen.
Video dengan narasi "pelecehan terhadap perempuan" tersebut diunggah pertama kali oleh akun @fuadbakh23 dan mendapatkan perhatian luas. Akun Instagram @sherlyannavita juga menyuarakan kritiknya dengan menuliskan, "Pelecehan Terhadap Perempuan Tidak Boleh Dibiasakan & Dibenarkan. Terlebih Dilakukan Berulangkali Oleh Tokoh Agama dan Dalam Forum Keagamaan."
Dalam video itu, Gus Miftah terdengar melontarkan candaan yang dianggap tidak pantas saat menanggapi seorang wanita yang memperkenalkan dirinya di atas panggung. Potongan percakapan tersebut memperlihatkan Gus Miftah berkata, "Suaranya aja enaknya kayak gitu. Apalagi desahannya," sambil menyenggol Habib Zaidan yang terlihat tertawa.
Candaan itu pun berlanjut dengan kalimat, "Cowok itu suka dengan perempuan yang polos. Baik polos pikirannya, maupun polos busananya," yang direspons beragam oleh audiens. Salah satu wanita di panggung terlihat tertawa dan berkata, "Aku polos loh Gus." Namun, candaan ini malah ditanggapi oleh Gus Miftah dengan menimpali, "Lah kayak gitu wajahmu polos. Gak dia itu memang polos."
Potongan video tersebut langsung menuai kecaman dari berbagai pihak. "Kalau orang soleh tidak begini lisannya," tulis salah satu netizen dengan akun @kedai_kitong_bisa. Komentar lain juga menegaskan, "Jan edan-edan," kata akun @rizkydcn_. Sementara itu, akun @syarif.hidayattt menyebut tindakan tersebut sebagai pelecehan. "Baru tahu kajiannya begini ya? Gus atau apa sih?" tulis akun @miftahudin_al_ayubi. Netizen lainnya, seperti akun @chaerunnisa26, berkomentar, "Ngeri banget di tempat umum aja ngomongnya begini."
Candaan Gus Miftah yang dianggap berbau asusila ini kembali mencoreng nama baiknya, terutama setelah insiden sebelumnya yang juga menuai kritik serupa. Netizen mempertanyakan bagaimana candaan semacam ini dapat muncul dalam forum keagamaan, apalagi dari sosok yang dianggap tokoh agama.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

