%20(Custom).jpg)
Meski aparat belum bertindak terkait dugaan penipuan dan akademik fraud yang dilakukan Rantastia dan UIPM (Universal Institute of Professional Management), netizen Indonesia tampaknya sangat cekatan membongkar kejanggalan pemberi gelar Doktor HC ke Raffi Ahmad ini.
Bahkan, pegiat media sosial Mazzini menyampaikan sejumlah fakta terkait Rantastia & UIPM yang melakukan scam dunia pendidikan tinggi Indonesia yang sudah masuk level kronis.
"Dari dua video ini, pendiri UIPM untuk menyusun kalimat runut yang bisa dimengerti orang lain pun sangat kesulitan. Fakta menyedihkan bagi kita adalah ratusan orang sudah mendapat gelar dari dia ðŸ˜," tulis Mazzini melalui akun @mazzini_gsp di X sembari membagikan dua video dimaksud, dikutip Kamis (3/10/2024).
"Kemampuan komunikasi Rantastia dalam berbahasa Indonesia (video kiri) masih mending pelajar SMP & SMA menurut gue. Makin darah naik kita saat Rantas si tentara PBB ini berbahasa inggris dalam videonya," sindir Mazzini yang mengetahui pengakuan Rantastia sebagai tentara adalah palsu.
Dia pun meminta aparat TNI dan Polri bergerak mengusut unsur pidana terhadap Rantastia.
"Mungkin TNI @Puspen_TNI atau Polri @DivHumas_Polri mau bergerak usut sebab unsur pidana pasal 378 KUHP dan pasal 492 KUHP PBB selalu dia comot supaya bisa jual sertifikat & award bodong yang berkaitan dengan militer dan bidang pendidikan internasional," sambung Mazzini.
Dia melanjutkan, Rantas sangat yakin dia tentara Kerajaan Prussia, pantas aja kemarin UIPM ancam netizen ke ranah hukum karena owner yang akreditasi ke Prussian Kingdom. Diketahui, Kerajaan Prussia sendiri telah punah 160 tahun lalu.
Anehnya, Rantastia yang lahir pada 1965 menceritakan karir militernya dimulai pada usia 38 tahun (2003) di badan cyber internasional krn bisa ngedit. "Usia 40-45 tahun (2005-2010) dia membangun pertahan militer China. Usia 51 tahun (2016) diangkat jadi tentara Belgia 😢," tambah Mazzini.
Menanggapi pernyataan warganet yang menyebut Lord Rangga punya kembaran, Mazzini mengaku kurang setuju. Menurutnya, Rantastia level penipuannya lebih mengerikan.
"Jangan samain dgn Almarhum Lord Rangga. Ini Circle kang tipu Rantastia, Bule yg mewisuda
@RaffiAhmadLagi dengan ibu-ibu yg gue lingkarin ADALAH ORANG YANG SAMA. SINDIKAT penipuan sertifikat & event abal-abal yg comot United Nation. Makanya kadang jadi tentara kadang jadi propesor," bebernya seperti dikutip dari fajar
Gelar HC Dicurigai Jadi Modal Raffi Ahmad Masuk Kabinet Prabowo
Selebritas Raffi Ahmad resmi menerima gelar doktor kehormatan atau Doktor Honoris Causa (HC) dari kampus pendidikan jarak jauh, Universal Institute of Professional Management (UIPM) Thailand.
Raihan gelar Dr HC di bidang Event Management and Global Digital Development itu langsung menghebohkan publik Tanah Air.
Bahkan nama Raffi sampai menempati trending topic platform X pada Senin (30/9), karena ramai diperbincangkan gegara gelar honoris causa yang dinilai misterius.
Pemilik akun X @5pe4k_Up mencurigai gelar doktor kehormatan yang diterima suami dari Nagita Slavina merupakan modal untuk masuk kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Ada kabar burung bahwa Raffi Ahmad mau jadi menteri, makanya butuh gelar doktor," tulis akun @5pe4k_Up yang dikutip redaksi, Selasa (1/10).
Nama Raffi Ahmad belakangan ini mendadak ramai menjadi perhatian publik. Pasalnya, presenter kenamaan ini disebut-sebut memiliki kans untuk menduduki kursi menteri di kabinet Prabowo.
Raffi Ahmad diketahui memperoleh gelar doktor kehormatan pada jurusan "Event Management and Global Digital Development" (Manajemen Acara dan Pengembangan Digital Global).
Sementara dalam website kampusnya, jurusan tersebut tidak termasuk dalam Fakultas Humaniora dan Ilmu Sosial.
Perihal link website kampus tersebut juga jadi sorotan lantaran menggunakan domain ac.id .
Gelar Akademis Tak Diakui dan Potensi Sanksi Pidana
Abdul Haris menegaskan bahwa tanpa izin resmi, gelar akademis yang diberikan oleh perguruan tinggi asing seperti UIPM tidak akan diakui oleh pemerintah Indonesia. "Kami mengajak masyarakat untuk memeriksa legalitas perguruan tinggi melalui laman PDDikti," tambahnya.
Masyarakat yang berencana melanjutkan studi ke luar negeri atau melakukan penyetaraan ijazah asing juga dianjurkan untuk memeriksa legalitas perguruan tinggi melalui situs penyetaraan ijazah luar negeri.
Menurut Undang-Undang Pendidikan Tinggi, siapapun yang menyelenggarakan pendidikan tanpa izin dan memberikan gelar akademik ilegal dapat dikenai sanksi pidana.
Polemik ini mencuat setelah Raffi Ahmad menerima gelar doktor kehormatan dari UIPM dalam bidang Manajemen Acara dan Pengembangan Digital Global di Thailand. Namun, kredibilitas kampus UIPM dipertanyakan oleh banyak warganet yang meragukan legalitas dan statusnya.***

